Tuesday, April 29, 2014

Internet Indonesia dan ASEAN


Internet adalah sebuah dunia yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hampir semua orang membutuhkan internet saat ini baik untuk mencari sesuatu, belanja, bermain bahkan mencari uang. Pemerintah di negara-negara dunia pun memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk menjalankan pemerintahannya. Di Indonesia kemarin pajak pun sudah ada yang berbasis website internet, data dan informasi caleg pun terdapat di internet. Sayangnya tidak semua orang Indonesia memiliki Internet dan hanya sebagian pihak yang memiliki koneksi yang bagus. Disaat yang lain sudah 4G LTE, kita masih bertahan dengan 3G yang tidak stabil itu. Trend BYOD (Bring Your Own Device) terkendala akses yang kurang mendukung apabila digunakan untuk mobilitas. Semoga pemerintah, khususnya kementrian riset dan teknologi dan kementrian komunikasi dan informatika dapat segera menyelesaikan problema ini demi menuju Indonesia yang lebih moderen. Saya salin artikel perbandingan internet Indonesia dan Asean dari Kompas. Semoga bermanfaat.

Internet Indonesia Ketiga Terpelan di ASEAN


Dibandingkan negara-negara tetangga di wilayah ASEAN, di mana posisi kecepatan koneksi internet Indonesia? Ternyata gambarannya tak begitu menggembirakan.

Dari 10 negara Asia Tenggara anggota asosiasi tersebut, koneksi internet Indonesia ternyata hanya lebih cepat dari Filipina dan Laos.

Berdasarkan data Household Download Index dari Ookla yang terkenal sebagai penyedia layanan Speedtest.net, periode 7 Maret hingga Awal April 2014, Indonesia adalah negara dengan koneksi internet ketiga terpelan di Asia Tenggara dengan kecepatan rata-rata 4,1 Mbps.

Data tersebut dirangkum dan diolah menjadi infografik oleh ASEAN DNA, sebagaimana bisa dilihat pada gambar di bawah. Dari grafik, kecepatan internet Indonesia digambarkan sebagai kuda nil dan Singapura yang terkencang digambarkan seperti cheetah.

Adapun Household Download Index memperoleh informasi dari hasil uji Ookla Speedtest di semua wilayah dunia selama 30 hari terakhir. Data yang ditampilkan di situs layanan tersebut melambangkan nilai rata-rata bergerak.

Dari sini terlihat bahwa negara-negara lain, misalnya Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja, tercatat memiliki kecepatan akses internet yang lebih tinggi daripada Indonesia.

Posisi pertama dipegang oleh Singapura dengan kecepatan 61 Mbps, kemudian Thailand di urutan kedua dengan 17,7 Mbps.

Kecepatan akses internet Indonesia berada di bawah angka rata-rata ASEAN sebesar 12,4 Mbps, sementara rata-rata kecepatan internet global sudah mencapai kisaran 17,5 Mbps.

Di mana posisi kecepatan koneksi internet Indonesia dalam skala global? Dari 190 negara dalam daftar Household Download Index, Indonesia berada di urutan ke-148.

Sumber : Kompas

Sunday, April 27, 2014

Journey Of Life - Perjalanan Kehidupan #Sharing


“Life is like riding a bicycle. To keep your balance, you must keep moving.”
― Albert Einstein

Setiap orang memiliki jalan atau hidup yang Tuhan telah sediakan, terlepas ia belum berada di jalan tersebut, baru mulai berjalan di jalan tersebut, sedang berada di jalan tersebut, ataupun bahkan belum mengetahui jalan tersebut. 

Sharing saya kali ini lebih ke arah dimana kondisi kita sedang berada dijalan tersebut.

1. Hambatan dan cobaan pada perjalanan
Kasus nyata adalah hambatan perjalanan di jalanan Jakarta alias kemacetan.
Hidup itu itu tidak pernah datar. Selalu ada cerita yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari dan mungkin selalu ada hambatan yang kita temui setiap hari, contohnya macet tadi.
Dalam kehidupan ada fase saat dimana terasa seperti berlayar di laut atau danau yang tenang, ada juga saat kita sedang mengalami gerimis, hujan dan badai.

Markus 4 : 36 – 40
36 – Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus berserta dengan mereka dalam perahu dimana Yesus telah duduk dan perahu – perahu lainnya juga menyertai dia.
37 – Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
38 – Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-nYa membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya : “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
39 – Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
40 – Lalu ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”


Hambatan dan cobaan ibarat hujan dan badai yang tidak mungkin kita hindarkan.
Ketika cobaan itu datang, jangan lupa ada seseorang  yang bisa membawa kedamaian.
Seseorang itu adalah Kristus. Tuhan tidak hanya bisa menenangkan angin di danau tetapi juga dapat menenangkan hati dan pikiran kita.

Filipi 4 : 13 – Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

 
2. Salah belok dalam perjalanan

Berkaitan dengan poin no1 dimana cobaan dan hambatan dapat mengakibatkan kita salah belok dan mungkin terjebak dalam arus yang salah.

Dalam kehidupan ini kita akan berhadapan dengan berbagai arus berbahaya. Betapa seringnya kita melihat atau mendengar orang – orang yang tadinya baik lalu berubah menjadi sesat karena terbawah pengaruh yang dari lingkungan pergaulan mereka. Kejatuhan anak – anak Tuhan seringkali terjadi bukan karena mereka sendiri ingin berbuat dosa, tetapi justru karena hanyut dibawa arus.

Di akhir zaman seperti sekarang ini, berbagai arus penyesatan bisa tampil dari segala arah. Dari pertemanan, lingkungan, berbagai media bacaan, televisi, internet, lagu dan sebagainya. Seringkali arus penyesatan ini hadir samar – samar, tidak kasat mata sehingga kita tidak sadar ketika mulai terseret masuk di dalamnya. Jika kita membiarkan diri kita terus hanyut terseret arus seperti ini maka pada suatu ketika di saat kita sadar, bisa jadi kita sudah sulit melepaskan diri lagi.

Hanyut terbawa arus sudah merupakan masalah yang dihadapi manusia sejak jaman dahulu sampai sekarang. Ketika kita lemah, maka akan sangat mudah bagi kita untuk terhanyut dalam berbagai kesesatan. Firman Tuhan dalam Ibrani 2 : 1 (Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya jangan kita hanyut dibawa arus.) adalah salah satu ayat yang mengingatkan kita agar terus berhati-hati terhadap kemungkinan seperti ini. Salah satu caranya adalah dengan benar-benar memperhatikan dengan teliti dan seksama akan segala sesuau yang kita dengar, memiliki kemampuan memilah-milah mana yang benar dan salah, mana yang baik dan buruk, mana yang harus diterima, ditolak dan sebagainya.

Seperti yang disebutkan di atas, ada banyak arus dalam dunia yang berpotensi menghancurkan kita. Alkitab pun banyak mengingatkan akan hal ini. Arus penyesatan bisa timbul dari pertemanan yang salah. Hal seperti ini mungkin sudah sering kita lihat, bahkan mungkin sudah kita alami sendiri. Dan Tuhan mengingatkan :
Amsal 1 : 10 – Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut;
Amsal 1 : 15 – Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka,
Amsal 1 : 16 – karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah.
Amsal 1 : 18 padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri.

Terseret arus seperti ini akan membawa kita masuk ke dalam situasi yang sama pula. Itulah sebabnya kita diingatkan untuk tidak terjebak dan terseret dalam arus ini.

Selain dari lingkungan pertemanan, Alkitab pun mengingatkan kita agar selalu waspada terhadap nabi – nabi palsu dengan ajaran – ajaran mereka yang sesat.  Ini adalah arus kesesatan lain yang seringkali dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat seolah-olah baik dan sejalan dengan firman Tuhan padahal orientasi atau dasarnya sangatlah jauh. Tuhan Yesus sendiri sudah mengingatkan kita akan hal ini : Matius 7 : 15 – Waspadalah terhadap nabi – nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Mereka bisa tampil seperti lurus dengan kemasan-kemasan yang mampu memperdaya kita. Ada begitu banyak ajaran yang berorientasi pada kemakmuran, kesuksesan, keberhasilan, dsb yang terlihat seolah-olah benar namun semua itu ternyata bertentangan dengan Firman Tuhan. Terhadap hal seperti ini kita harus berhati-hati. Yesus pun memberikan cara bagaimana cara kita bisa membedakannya : Matius 7:16a – Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Tidak hanya itu saja, sebenarnya masih ada banyak arus lain yang bisa datang dari segala arah dan siap menghanyutkan kita. Berbagai arus ini siap menjanjikan banyak hal yang sepertinya membahagiakan dan nikmat, tetapi sebenarnya sedang mengarahkan manusia untuk lenyap dalam kenikmatannya. Hal ini sudah dikatakan oleh Yohanes : 1 Yohanes 2 : 17 – Dan Dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya. Dunia akan cenderung mengarah kepada arus-arus seperti ini, tetapi bai kita anak-anak Tuhan sudah diingatkan dengan jelas agar tidak ikut-ikutan terbawa arus. Sebuah firman Tuhan yang sudah sangat kita kenal dan wajib untuk kita ingat : Roma 12 : 2 – Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kita wajib waspada, karena kelemahan-kelemahan kita akan selalu siap untuk dimanfaatkan oleh si jahat untuk menyesatkan kita lewat berbagai arus penyesatan baik kasat mata maupun tidak sehingga kita salah belok dalam perjalanan.

2Petrus 3 : 17 -18
17 – Karena itu waspadalah, supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan orang-orang yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu yang teguh.
18 – Tetapi bertumbuhlah dalam dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.


Janganlah bermain-main dengan arus penyesatan seperti apapun. Berhati-hatilah terhadap arus-arus yang siap menghanyutkan kita hingga binasa. Biasakan diri untuk teliti terhadap segala sesuatu yang kita dengan dan lihat agar kita terhindar dari bahaya seperti ini.

3. Perjalanan hidup yang penuh hikmat
Interaksi dengan orang lain adalah hal yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan kita sehari-hari, baik kepada keluarga, lingkungan sekitar rumah, sesama jemaat ataupun rekan kerja. Namun tanpa kita sadari bahwa ternyata interaksi tersebut mempunyai dampak besar dalam kehidupan kita kepada pemberitaan Injil tergantung bagaimana kita menempatkan diri kita dalam interaksi kepada orang lain, bisa membawa dampak positif atau negatif.

Kolose 3 : 23 – Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia.

Nasehat Paulus ini sangat jelas memberikan kepada kita pengertian akan hubungan kita dengan orang lain bahwa segala sesuatu yang kita lakukan dalam interkasi dengan orang lain itu adalah melakukan segenap hati untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

4. Sehat dalam perjalanan adalah fokus dengan hari ini.

NIV – Matthew 6 : 11 – Give us this day our daily bread.

Matius 6 : 11 – Berikanlah kepada kami pada hari ini makan kami yang secukupnya.

***Bagian dari doa Bapa Kami

God wants you to trust him one day at a time. You don’t need to be concerned about tomorrow until tomorrow. You don’t need to be concerned about next week until next week. This means you don’t have to stress all about the future steps.

NLT – Matthew 6 : 34 – So don’t worry about tomorrow, for tomorrow will bring its own worries. Today’s trouble is enough for today.

Matius 6 : 34 – Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.


#Penutup

  • Tuhan telah mengetahui  segala rancangan dan rencana perjalanan kehidupan kita.
Yeremia 29 : 11 – Sebab Aku ingin mengetahu rancangan – rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.

NIV - Jeremiah 29 : 11 – For I know the plans I have for you, declares the LORD, plans to prosper you and not to harm you, plans to give you hope and a future.

  • Setia di dalam Tuhan dan kerajaan-Nya.
NIV – Matthew 6 : 33 – But seek first his kingdom and his righteousness, and all these things will be given to you as well.

 



Semoga bisa menjadi berkat dan renungan bagi kehidupan kita semua. Amin.
Terima kasih,
-Nico-

Versi PDF

Saturday, April 26, 2014

Data Warehousing And Business Intelligence Differences


Data warehousing and business intelligence are two terms that are a common source of confusion, both inside and outside of the information technology (IT) industry. Usually, data warehousing refers to the technology used to actually create a repository of data. Business intelligence refers to the tools and applications used in the analysis and interpretation of data. These two elements have grown substantially and are forecast to experience continued growth into the future.

Data warehousing is comprised of two primary tools: databases and hardware. In a data warehouse, there are multiple databases and data tables used to store information. These tables are related to each other through the use of common information or keys. The size of a data warehouse is limited by the storage capacity of the hardware.

The hardware required for a data warehouse includes a server, hard drives, and processors. In most organizations, the data is accessible via the shared network or Intranet. A data architect usually is responsible for setting up the database structure and managing the process for the updating of data from the original sources.

Business intelligence is a term used to describe analytical software. Data warehousing and business intelligence solutions can work together to provide and support a user dashboard that offers customized information to the user. The software provided in a business intelligence solution usually includes the ability to manage large data sets, create queries, and generate reports. An important aspect of any business intelligence solution is the usability.

The primary distinction between these solutions is their purpose. A data warehouse is designed to hold and support the transactional data, while the business intelligence solution is used to access and review the data. These terms often are used interchangeably, but mean very different things.

Staff members who work with data warehousing and business intelligence tools typically must have a combination of information technology skills. They must be able to manage and support the technology, from both a hardware and software perspective. Additional skills for data warehousing staff usually include relational database management and creation of database structures. Business intelligence staff usually must have training in statistics and mathematics, as well as programming logic.

The growth in these two solutions is due to the maturity of business technology. As organizations accumulated more transactional data, they needed a way to access that data in a meaningful way. These tools are used to create reports that can identify trends and help to inform sound business decisions.

Source : Wisegeek.Com

Thursday, April 17, 2014

Elicitation Result Confirmation - Business Analysis

Finally we arrive on the last sub-chapter of "Elicitation".  Starts with preparation, conduction, documentation, and last is confirmation. Like other regular and common activities, confirmation is clearly needed. This confirmation will be a ticket for Business Analysis to move forward into the new level. Here is the summary taken from BABOK. Happy reading.

3.4 Confirm Elicitation Results

#Purpose
Validate that the stated requirements expressed by the stakeholder match the stakeholder's understanding of the problem and the stakeholder's needs.

#Description
Some elicitation techniques benefit from reviewing the documented outputs with the stakeholders to ensure that the analyst's understanding conforms to the actual desires or intentions of the stakeholder.

#Input
Requirements [Stated, Unconfirmed] : Represent the BA's understanding of the stakeholder's intentions.

Stakeholders Concerns [Unconfirmed]
: Represent the BA's understanding of issues identified by the stakeholder, risks, assumptions, constraints, and other relevant information that may be used in business analysis.

#Elements
Refer to the description of the relevant technique for unique aspects of confirming the results of the Interview and Observation techniques.

#Techniques
  • Interview (9.14)
  • Observation (9.18)
#Stakeholders
Any stakeholder who has participated in other elicitation tasks may participate in this task.

#Output
Requirements [Stated, Confirmed] : Identical to Requirements [Stated] for all practical purposes, including use as an input to other tasks.

Stakeholder Concerns [Confirmed] : Identical to Stakeholder Concerns for all practical purposes, including use as an input to other tasks.

...

Wednesday, April 16, 2014

Business Analysis - Document Elicitation Result

The next step after preparation and conduction is documentation. BA need to document elicitation result for the next analysis. Please take look my summary about it from BABOK.

3.3 Document Elicitation Results

#Purpose
Record the information provided by stakeholders for use in analysis.

#Description
For an elicitation event (brainstorming, focus groups, interviews, observation, prototyping, requirements workshop) a summary of the output from the event, including issues is produced.

#Input
Elicitation Results : Includes the information provided by stakeholders that will be recorded and structured.

#Elements
Documentation can take a number of forms, including :
  • Written documents describing the outcomes, such as meeting minutes
  • Visual or audio recordings
  • Whiteboards (either actual or virtual) where notes are retained until they are transferred to another medium.
The technique used for elicitation, as well as the business analysis approach, will determine what kind of documentation is possible and desirable.

#Techniques
  • Brainstorming (9.3) : The activity generally produces the necessary documentation.
  • Document Analysis (9.9) : A report of the findings should be produced.
  • Focus Groups (9.11) : The results of a focus group are collated and summarized.
  • Interface Analysis (9.13) : A report of the findings should be produced.
  • Interviews (9.14) : Result of the interview are documented.
  • Observation (9.18) : Results of observation are documented.
  • Problem Tracking (9.20) : Elicitation may produce issues that need to be tracked to resolution.
  • Prototyping (9.22) : The result of elicitation may undergo requirements analysis directly, without the need for an intermediate step to document them.
  • Requirements Workshop (9.23) : The result of elicitation may undergo requirements analysis directly, without the need for an intermediate step to document them.
  • Survey / Questionnaire (9.31) : The results of a survey are collated and summarized.
#Stakeholders
Business Analyst : Other stakeholders do not need to participate in this task.

#Output
Requirements [Stated] : Described from the perspective of the stakeholder. Stated requirements describe the stakeholder's need from the stakeholder's perspective.

Stakeholder Concerns : Includes issues identified by the stakeholder, risks, assumptions, constraints, and other relevant information.

...

Tuesday, April 15, 2014

Business Analysis - Conduct Elicitation Activity

After we prepare everything for the elicitation, the next step is "action". We need to conduct the elicitation activity. BABOK explain the activity below very well. Take a look and enjoy.

3.2 Conduct Elicitation Activity

#Purpose
Meet with stakeholder(s) to elicit information regarding their needs.

#Description
The elicitation event takes place (brainstorming, focus groups, interviews, observation, prototyping, requirements workshop), or elicitation is performed (document analysis, interface analysis) or distributed (survey / questionnaire).

#Input
Business Need : Required to ensure that the BA understand what information should be elicited from the stakeholders. This input is used when eliciting business requirements (with the exception of the business need itself).

Organizational Process Assets : May include templates or processes for these activities.

Requirements Management Plan : Determines what information needs to be record and tracked as an outcome of the activity.

Schedule Resources : The relevant stakeholders, location, and other resources must be available.

Solution Scope and Business Case : are required to ensure that the BA understand what information should be elicited from the stakeholders.

Supporting Materials : Whiteboards, flipcharts, documents, and other materials must be available while the activity is conducted.

#Elements
Tracing requirements : While eliciting the requirements it is important to guard against scope creep. Tracing requirements back to business goals / objective helps to validate whether a requirement should be included.

Capturing requirements attributes : While eliciting the requirement documenting requirements attributes such as the the requirement's source, value and priority will aid in managing each requirement throughout its life cycle.

Metrics : Tracking the elicitation participants and the actual time spent eliciting the requirements provides a basis for future planning.

#Techniques
Data Dictionary and Glossary (9.5) : A business glossary is an essential asset for all elicitation techniques. The glossary should contain key domain terms along with their business definitions.

General Techniques : Refer to each technique below for unique elements of conducting that particular technique.
  • Brainstorming (9.3)
  • Document Analysis (9.9)
  • Focus Groups (9.11)
  • Interface Analysis (9.13)
  • Interviews (9.14)
  • Observation (9.18)
  • Prototyping (9.22)
  • Requirements Workshop (9.23)
  • Survey / Questionnaire (9.31)
#Stakeholders
Customer, Domain SME, End User, Supplier and Sponsor : May participate in the task as a source of requirements.

Implementation SME, Operational Support, PM, Supplier, and Tester : May participate to improve their understanding of the stakeholder needs and to aid stakeholders in understanding the tradeoffs faced by the project team.

Regulator : May participate directly (as a source requirements) and may also dictate that a specific process be followed or that certain records be kept.

#Output
Elicitation Results : May include documentation appropriate to the technique and capture the information provided by the stakeholder.

...

Monday, April 14, 2014

Business Analysis - Elicitation - Preparation

It has been a while since I post article related with business analysis. The menu for today is about elicitation. The words is so unfamiliar for me. So let's check out the meaning for elicitation first from Wikipedia :

Elicitation may refer to:
  • Elicitation (intelligence), collecting intelligence information from people as part of human intelligence (intelligence collection)
  • Elicitation technique or elicitation procedure, any of various data collection techniques in social sciences or other fields to gather knowledge or information from people
  • Expert elicitation, the synthesis of opinions of experts on a subject where there is uncertainty due to insufficient data
  • Requirements elicitation, the practice of obtaining the requirements of a system from users, customers and other stakeholders

Conclusion : Elicitation = collecting collection about information or subject or requirements.

Before we move into the main article, please check the previous chapter about business analysis : overview and approach. The main article is taken from BABOK (Business Analysis Body of Knowledge) and summarized by me.

Chapter 3 - Elicitation

Elicting requirements is a key task in business analysis. Because the requirements serve as the foundation for the solution to the business needs it is essential that the requirements be complete, clear, correct, and consistent. Leveraging proven means to elicit requirements will help meet these quality goals. The definition of elicitation is :
  • to draw forth or bring out (something latent or potential)
  • to call forth or draw out (as information or a response)
Eliciting requirements is not an isolated or compartmentalized activity. Typically, requirements are identified throughout the elicitation, analysis, verification and validation activities.

To full examine and define the requirements a combination of complementary elicitation techniques is typically used. A number of factors (the business domain, the corporate culture and environment, the skills the analyst and the requirements deliverables that will be created) guide which techniques will be used.

Elicitation deliverables depend on the elicitation techniques used, e.q., interview notes, survey responses, glossary terms, and so forth.

It is expected that at some point while performing elicitation that sufficent material will have been elicited from the business experts to allow analysis activities to begin. The combined result of all the elicitation techniques used will serve as input to building the selected analytical models. Missing, incomplete or incorrect requirements will ideally be exposed during the analysis activities, thus requiring additional elicitation.

Note : the performance of all elicitation activities are governed by the business analysis plans (see 2.3), and business analysis performance metrics should be tracked (see 2.6).

3.1 Prepare for Elicitation

#Purpose
Ensure all needed resources are organized and scheduled for conducting the elicitation activities.

#Description
Build a detailed schedule for a particular elicitation activity, defining the specific activities and the planned dates.

#Input
Business Need : Required to ensure that the BA understands what information should be elicited from the stakeholders. This input is used when eliciting business requirements.

Solution Scope and Business Case : Required to ensure that the BA understand what information should be elicited from the stakeholders. These inputs are used when eliciting stakeholder, solution and transition requirements.

Stakeholder List, Roles, and Responsibilities : Used to identify the stakeholders who should participate in elicitation activities.

#Elements
  • Clarify the specific scope for the selected elicitation technique and gathers any necessary supporting materials.
  • Schedule all resources (people, facilities, equipment).
  • Notify appropriate parties of the plan.
For event-based elicitation (brainstorming, focus group, interview, observation, prototyping, requirements workshop) ground rules must be established. Agreement is reached with the stakeholders as to the form and frequency of feedback during the elicitation process as well as the mechanism for verifying and signing off on the elicited results.

#Techniques
Additional information on the performance of this task can be found in the description of relevant techniques.
  • Brainstorming (9.3)
  • Document Analysis (9.9)
  • Focus Groups (9.11)
  • Interface Analysis (9.13)
  • Interviews (9.14)
  • Observation (9.18)
  • Prototyping (9.22)
  • Requirements Workshop (9.23)
  • Survey / Questionnaire (9.31)
#Stakeholders
All Stakeholders : Depending on the requirements of the elicitation activity, any stakeholder may be a participant.

Project Manager : The PM will assist in ensuring that the needed resources are available.

#Output
Schedule Resources : This includes the participants, the location in which the elicitation activity will occur, and any other resources that may be required.

Supporting Material :
Any material required to help explain the techniques used for perform them.

...

Thursday, April 10, 2014

Server-side and Client-side Difference

Background

Web development is all about communication. In this case, communication between 2 parties, over the HTTP protocol:
  • The Server - This party is responsible for serving pages.
  • The Client - This party requests pages from the Server, and displays them to the user. On most cases, the client is a web browser.
  • The User - The user uses the Client in order to surf the web, fill in forms, watch videos online, etc.
Each side's programming, refers to code which runs at the specific machine, the server's or the client's.

Basic Example
  1. The User opens his web browser (the Client).
  2. The User browses to http://google.com.
  3. The Client (on the behalf of the User), sends a request to http://google.com (the Server), for their home page.
  4. The Server then acknowledges the request, and replies the client with some meta-data (called headers), followed by the page's source.
  5. The Client then receives the page's source, and renders it into a human viewable website.
  6. The User types Stack Overflow into the search bar, and presses Enter
  7. The Client submits that data to the Server.
  8. The Server processes that data, and replies with a page matching the search results.
  9. The Client, once again, renders that page for the User to view.
Programming

#Server-side Programming
Server-side programming, is the general name for the kinds of programs which are run on the Server.

Uses
  • Process user input.
  • Display pages.
  • Structure web applications.
  • Interact with permanent storage (SQL, files).
Example Languages
  • PHP
  • ASP.Net in C#, C++, or Visual Basic.
  • Nearly any language (C++, C#, Java). These were not designed specifically for the task, but are now often used for application-level web services.

...

#Client-side programming
Much like the server-side, Client-side programming is the name for all of the programs which are run on the Client.

Uses
  • Make interactive webpages.
  • Make stuff happen dynamically on the web page.
  • Interact with temporary storage, and local storage (Cookies, localStorage).
  • Send requests to the server, and retrieve data from it.
  • Provide a remote service for client-side applications, such as software registration, content delivery, or remote multi-player gaming.
Example languages
  • JavaScript (primarily)
  • HTML*
  • CSS*
  • Any language running on a client device that interacts with a remote service is a client-side language.
**HTML and CSS aren't really "programming languages" per-se. They are markup syntax by which the Client renders the page for the User.


Monday, April 7, 2014

Sekilas Pengetahuan Tentang " Data Center "

Beberapa waktu lalu, saya menghadiri pertemuan yang salah satu pembahasannya adalah mengenai "Data Center". Jujur saya kurang paham mengenai hal ini karena saya cenderung kurang tertarik dengan sesuatu yang berkaitan dengan jaringan dan telekomunikasi. Namun ada 1 hal yang tidak bisa saya lewatkan. Dari judulnya sudah ketahuan, hal itu adalah "Data" tanpa "Center". Data adalah passion saya belakangan ini. Untuk itu marilah kita perdalam pengetahuan mengenai pusat data, yang saya ambil dari beberapa sumber. Selamat membaca.


Pusat data (Bahasa Inggris : data center) adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan komponen-komponen terkaitnya, seperti sistem telekomunikasi dan penyimpanan data. Fasilitas ini biasanya mencakup juga catu daya redundan atau cadangan, koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan (mis. AC, ventilasi), pencegah

Berdasarkan fungsinya, data center dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu:
  1. Internet Data Center : hanya untuk mendukung aplikasi terkait dengan Internet saja, biasanya dibangun dan dioperasikan oleh service provider atau perusahaan yang memiliki model bisnis berdasarkan pada Internet commerce.
  2. Corporate/Enterprise Data Center : mendukung semua fungsi yang memungkinkan berbagai model bisnis berjalan pada layanan Internet, intranet, dan keduanya.

Kriteria perancangan sebuah data center diaplikasikan pada beberapa aspek berikut :
  • Lokasi :
    • Berada di luar radius mitigasi bencana/gunung berapi (>15km)
    • Tidak berada dalam jalur patahan geologi
    • Jika merupakan data center untuk Disaster Recovery, minimum berjarak > 40km dari data center utama
    • Cukup tersamarkan dari pengenalan publik (tidak ekspose)
  • Sarana Penunjang :
    • Generator listrik cadangan
    • Catuan PLN, dengan minimum 2 sumber pembangkit yang berbeda untuk tier tinggi
    • Uninterruptible Power Supply (UPS), dengan baterai berkapasitas memadai yang mampu menyediakan pasokan daya sebelum Genset dihidupkan
    • Pengatur udara (HVAC, Heating, Ventilation, and Air Conditioning), yang mampu menjaga suhu dan kelembaban
    • Sistem Pentanahan (Grounding), tahanan pentanahan terintegrasi < 0,5 ohm
  • Komunikasi :
    • Memiliki koneksi komunikasi data network lebih dari 1 sumber dengan lebih dari 1 operator untuk tier tinggi
    • Jika diperlukan, penyiapan koneksi komunikasi data dapat menggunakan akses satelit
    • Penyiapan jalur komunikasi untuk kordinasi dan komando, misal menggunakan Radio HF/SSB
    • Pengamanan jalur komunikasi untuk menjaga confidentiality suatu data /informasi

Servis Utama pada Data Center :



1) Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center, sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable, pengaturan sistem pendingan dan fire suppression

2) Infrastruktur Keamanan Data Center
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewall, IDS dan host IDS, fitur-fitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan Layer 3 (network layer) disertai dengan manajemen keamanan.

3) Optimasi Aplikasi
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5 (session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-end error detection and correction, dan mungkin juga menyediakan congestion control tambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan riteri dialog (siapa yang memiliki giliran berbicara/mengirim data), token management (siapa yang memiliki akses ke resource bersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.

4) Infrastruktur IP
Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara ladang server dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan fast-convergence routed network (seperti dukungan terhadap default gateway). Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut [[Intelligent Network Services]], meliputi fitur-fitur yang memungkinkan application services network-wide, fitur yang paling umum adalah mengenai QoS (Quality of Services), multicast (memungkinkan kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren), private LANS dan policy-based routing.

5) Storage
Terkait dengan segala infrastruktur penyimpanan. Isu yang diangkat antara lain adalah arsitektur SAN, fibre channel switching, replikasi, backup serta archival.

#TIER DATA CENTER - Dari : DTCNETCONNECT
Didalam Data center terdapat sebuah standart dalam pengelolaan data center standar tersebut antara lain:

1. Tier 1 adalah memiliki kemampuan High Avaibility 99.676 % tidak memiliki redudansi /back up power, back up server , back up hardware  dan downtime dalam setahunnya maksimal 28.8 jam.

2. Tier 2 adalah data center yang memiliki kemampuan high avaibility 99,749 %, memiliki redudansi power dan cooling, tapi tidak memiliki redudansi hardware dan fault tolerance. Downtime maksimal dalam satu tahunya adalah 22 jam pertahunnya

3. Tier 3 adalah data center yang memiliki kemampuan high avaibility 99.982 % yang memiliki redudansi power, cooling , dan hardware tapi memiliki downtime 1.6 jam per tahunnya

4. Tier 4 adalah data center yang memiliki kemampuan high avaibility 99.995 % yang memiliki redudansi power, cooling dan hardware serta faultolerance dengan downtime 1/4 jam per tahunnya.


Potensi pasar data akan semakin pesat dimasa mendatang, kebutuhan akan Pusat Penyimpanan Data yang aman adalah hal mutlak untuk menjamin kebutuhan data jangka panjang yang berkelanjutan. Banyak pihak, baik itu personal, pemerintah, perusahaan, dan semua elemen masyarakat yang semakin sadar pentingnya data center dan data recovery center dengan infrastruktur memadai. Ditambah teknologi Cloud Computing adalah salah satu issue utama pembangunan infrastruktur data center pada saat ini. Mari Bangun Data Center Terbesar, Terbaik dan Teraman seAsia Tenggara di Kalimantan!  Lengkapnya silahkan baca di artikel aslinya di : ManajemenTelekomunikasi.Org

Wednesday, April 2, 2014

2 Tahun Saya Mengabdi - Ini bukan akhir, tapi awal !

Selamat malam. Hari ini 2 April tepat 2 tahun saya telah berkarya di perusahaan 'System Integrator' milik Astra, sebut saja AGIT. Sedikit cerita, saya adalah produk MT angkatan 2012. Kala itu saya dan 23 rekan saya memulai suatu kehidupan yang baru. Sebelum saya lanjutkan, terlebih dahulu saya ingin mengucapkan syukur kepada Tuhan, bahwa Ia telah memampukan saya melewati suka dan duka di belantara dunia pekerjaan. Tidak lupa saya ingin berterima kasih kepada AGIT dan seluruh manajemen dan karyawan yang terlbiat didalamnya. Setelah 2 tahun, banyak sekali ilmu dan pengalaman yang harganya tidak ternilai. Kesempatan berkarya disini membuat saya semakin sadar bahwa dunia IT sangatlah luas sekali.


Saya share disini penggalan slide presentasi saya diatas. Bisa kita lihat bahwa kesempatan menghubungkan pekerjaan, jabatan, pertumbuhan, sukses, kualitas dan tentunya gaji. Selanjutnya adalah bagaimana kita mengambil dan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin. Kesempatan kadang tidak datang dengan sendirinya, malahan seringkali kita harus membuat kesempatan itu. 

Membangun karir adalah sejalan dengan membangun kesempatan. Untuk membangun karir kita perlu memberdayakan team yang terlibat langsung dan tidak langsung di sekitar kita. Mencapai target adalah keharusan yang mana perlu dicapai dengan menembus batasan - batasan yang ada dalam diri kita lebih dulu seperti zona nyaman. Hasil keseluruhan dari semuanya itu adalah pertumbuhan, yang tentunya adalah harapan perusahaan dan harapan pribadi kita bahwa bisa terus tumbuh ke level yang lebih baik lagi. Ketika kita bisa jadi bagian dari pertumbuhan tersebut artinya kita telah berkontribusi terhadap perusahaan.

Sama seperti ketika saya dulu membawakan presentasi ini dan sama seperti judul slide yang ada : ini bukan akhir tapi awal. Memasuki tahun ketiga saya berkarya, saya ingin lebih maksimal, baik dengan kontribusi maupun solusi. Saya ingin terus berkontribusi, khususnya terhadap KPI perusahaan yakni 'Revenue' dan pastinya memberikan solusi bisnis yang terbaik bagi klien yang saya tangani. Senang sekali saya bisa berbagi pengalaman saya kepada pembaca semua. Semoga kita semua dilancarkan-Nya dalam segala sesuatunya terutama karir. Salam perjuangan dan sukses selalu untuk kita semua. :)