Monday, July 28, 2014

Selamat Hari Raya Idul Fitri 2014 #Lebaran


Selamat hari raya Idul Fitri 2014. Mohon maaf lahir dan batin. Dalam kesempatan ini saya ingin meminta maaf khususnya atas semua kesalahan dan kekurangan dalam setiap tulisan yang pernah saya buat. Mari juga kita melupakan sejnak rutinitas dan beban kehidupan yang kita hadapi, dan mensyukuri segala berkat yang telah kita terima. Akhir kata, saya ucapkan selamat lebaran dan selamat liburan bagi kita semua. :)

Sunday, July 27, 2014

It's Complicated - JPCC By Ps Jeffrey Rachmat #Family


Setiap kali kita mengisi formulir kita akan ditanya nama dan nama keluarga. Keluarga adalah tempat dimana kita dimiliki dan memiliki. Keluarga adalah tempat dimana kita jadi diri kita sendiri, keluargalah yang biasanya paling tahu kita apa adanya.

Namun, tidak mudah dalam membangun sebuah rumah tangga, diperlukan lebih dari sekadar cinta. It's complicated, banyak sekali faktor yang menentukan, perbedaan latar belakang, perbedaan pria dan wanita, mertua, keluarga besar, masalah keuangan, pekerjaan/bisnis, persahabatan, pelayanan, dan lain-lain.

Amsal 24:3-4, BIS
Rumah tangga dibangun dengan hikmat dan pengertian. Dan apabila ada pengetahuan, maka kamar- kamarnya akan terisi lengkap dengan barang- barang berharga dan indah.

Diperlukan hikmat dan pengertian serta pengetahuan tetapi semuanya akan bisa diperoleh kalau suami dan istri mempunyai kemauan dan komitmen yang sama, tanpa komitmen maka semuanya menjadi sulit dicapai. Sayangnya banyak yang tidak mempunyai komitmen dan hanya mengandalkan perasaan saja.

Tidak ada keluarga yang sempurna, karena keluarga terdiri dari individu-individu yang tidak sempurna. Anak-anak lahir dari kedua orang tua yang tidak sempurna, what do you expect?
Itu sebabnya jangan kita terkecoh dengan pemikiran: kenapa ya keluarga saya kok begini ya? Tidak seperti keluarga itu?

Sangat mudah untuk mencintai seorang yang sempurna, tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi tidak ada orang yang seperti itu dimuka bumi ini. Jadi kita harus mengatur ekspektasi kita supaya kita tidak kecewa.

Akan ada up's and down's selama kita membina rumah tangga. Dan hal tersebut biasa!
Kita harus melihatnya sebagai sebuah investasi jangka panjang, seperti mata uang atau saham yang naik dan turun tetapi kalau dilihat dalam kurun waktu yang panjang maka Anda bisa melihat kemajuan yang dicapai.

Amsal 24:16
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

Let's be real, orang benar bisa jatuh, gagal atau kalah. Jangan heran kalau melihat orang benar gagal. Sering kita punya pengharapan yang keliru dan menuntut yang tidak semestinya.

Gagal bukan berarti berdosa.  Contoh: buka usaha kemudian tidak (belum) berhasil bukan berarti berdosa. Belum bisa menyenangkan istri/suami, gagal kumpulin uang untuk masuk sekolah yang dimau bukan berati berdosa, dll.
Tuntutan yang tidak perlu dapat menyebabkan hubungan keluarga menjadi tidak lagi harmonis.

Orang benar akan selalu bangkit kembali, tidak menyerah, dan perlu iman yang teguh untuk bisa kembali on track serta mencoba kembali, belajar dari kesalahan, susun ulang prioritas.

Kalau gagal disebabkan dosa bagaimana? Pertobatan adalah jalan keluarnya! Mengakui, bertanggung-jawab dan tidak mengulanginya kembali. Tuhan adalah Tuhan yang mengampuni kesalahan dan dosa.

Itu sebabnya saya sering katakan bahwa punyailah simpanan "pengampunan" yang banyak sebab Anda akan terus memerlukannya.

1 Timotius 3:4-5
seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak- anaknya. Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?

Suami sebagai kepala keluarga harus bisa mengepalai keluarganya sendiri. Berarti, diperlukan kepemimpinan di dalam keluarga, tanpa kepemimpinan maka anggota keluarga menjadi liar (berbuat semaunya sendiri).

Dalam kepemimpinan ada aturan-aturan yang harus ditegakkan, ada nilai yang harus dipegang tinggi sehingga menjadi sebuah disiplin dan semuanya berdasarkan kasih. 

Kasih bukan berarti memberikan semua yang dimaui, kasih tidak selalu ditandai dengan jawaban: YA, sering kasih justru ditunjukkan dengan kata: TIDAK.

Amsal 29:15
Didikan dan teguran menjadikan orang bijaksana. Anak yang selalu dituruti kemauannya akan memalukan ibunya.

Tanda adanya kepemimpinan adalah pada saat anak-anak Anda segan dan hormat kepada Anda (bisa mulai kelihatan setelah waktu yang cukup lama). 

Anda bisa kelihatan hebat diluaran sana, disegani dan dihormati pegawai Anda tetapi kalau tidak dihormati oleh anak-anak sendiri maka ada yang keliru. 

Itu sebabnya keluarga seharusnya menjadi prioritas pertama dari pelayanan kita. 

Keluarga adalah homebase, bagaimana performance kita diluar sangat ditentukan oleh bagaimana keadaan kita rumah, bagaimana kita dibentuk di rumah.

Ada hal-hal yang bisa dikerjakan orang lain, pekerjaan semacam itu kita dapat delegasikan jika diperlukan tetapi ada hal-hal yang tidak dapat dikerjakan orang lain dan itulah yang menjadi tugas dan pelayanan Anda.

Sumber : Sharing by Pauline (Date Leader Pavilion 2)

Wednesday, July 23, 2014

Pemilu 2014 - Jokowi JK - Salam Tiga Jari, Persatuan Indonesia.



Selamat malam. Saya ingin mengucapkan selamat kepada bapak Joko Widodo dan bapak Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014 - 2019. Akhirnya 22 Juli 2014 kemarin sebuah keputusan yang mengakhiri penantian siapakah pemimpin kita periode 2014 - 2019 berakhir. 

Saya adalah salah satu orang dari jutaan pendukung lainnya yang menaruh kepercayaan dan harapan kepada pasangan no urut 2 ini. Sosok Jokowi khususnya menurut saya adalah sosok yang sederhana. Sifat sederhana ini tercermin dari gaya blusukan. Blusukan adalah salah satu metode yang dipilih oleh beliau untuk mengetahui kondisi dilapangan. Lewat hal ini lah saya melihat bahwa kesederhanaan dapat membawa perubahan. Perubahan yang Indonesia perlukan untuk membenahi dalam negerinya.

Dalam perspektif saya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mementingkan internal negara. Pemimpin yang mau melihat kondisi lapangan, mau turun apabila diperlukan dan senantiasa mendengarkan suara dan aspirasi rakyat. Kita bangsa Indonesia tidak perlu takut mengenai investor asing. Saya percaya ketika urusan dalam negeri Indonesia sehat dan kuat, investor asing tidak akan segan mempercayakan uangnya untuk ditanamkan di Indonesia.

Saya harap sampai bulan Oktober 2014 nanti, kondisi  negara kita  pasca ditetapkannya Jokowi JK sebagai pemenang dapat tetap kondusif. Kepada Yth pak Prabowo dan tim, saya harap kalian semua ikhlas menerima keputusan ini. Mari bersama-sama membangun bangsa Indonesia. Mencintai negara ini tidak harus selalu dengan menjadi kepala dan penguasa, tapi bisa dengan menjadi contoh dan model bagi rakyatnya. Akhir kata mari kita semua berdoa, bersatu dan bergotong royong menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang lebih baik lagi. Maju terus Indonesiaku.

"Salam tiga jari, Persatuan Indonesia."

Tuesday, July 22, 2014

Sekilas Tentang Batu Bara 4 - Tahapan Penambangan Batu Bara


Tahapan kegiatan penambangan batubara yang diterapkan untuk tambang terbuka adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan dalam tahap penambangan. Kegiatan ini bertujuan mendukung kelancaran kegiatan penambangan. Pada tahap ini akan dibangun jalan tambang (acces road), stockpile, dll.

2. Pembersihan lahan (land clearing)

Kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditambang mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar. Alat yang biasa digunakan adalah buldozer ripper dan dengan menggunakan bantuan mesin potong chainsaw untuk menebang pohon dengan diameter lebih besar dari 30 cm.

3. Pengupasan Tanah Pucuk (top soil)

Maksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk menyelamatkan tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat diguanakan dan ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi.

Tanah pucuk yang dikupas tersebut akan dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan. Hal tersebut bergantung pada perencanaan dari perusahaan.

4. Pengupasan Tanah Penutup (stripping overburden)

Bila material tanah penutup merupakan material lunak (soft rock) maka tanah penutup tersebut akan dilakukan penggalian bebas. Namun bila materialnya merupakan material kuat, maka terlebih dahulu dilakukan pembongkaran dengan peledakan (blasting) kemudian dilakukan kegiatan penggalian. Peledakan yang akan dilakukan perlu dirancang sedemikian rupa hingga sesuai dengan produksi yang diinginkan.

5. Penimbunan Tanah Penutup (overburden removal)

Tanah penutup dapat ditimbun dengan dua cara yaitu backfilling dan penimbunan langsung. Tanah penutup yang akan dijadikan material backfilling biasanya akan ditimbun ke penimbunan sementara pada saat taambang baru dibuka.

6. Penambangan Batubara (coal getting)

Untuk melakukan penambangan batubara (coal getting) itu sendiri, terlebih dahulu dilakukan kegiatan coal cleaning. Maksud dari kegiatan coal cleaning ini adalah untuk membersihkan pengotor yang berasal dari permukaan batubara (face batubara) yang berupa material sisa tanah penutup yang masih tertinggal sedikit, serta pengotor lain yang berupa agen pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran). Selanjutnya dilakukan kegiatan coal getting hingga pemuatan ke alat angkutnya. Untuk lapisan batubara yang keras, maka terlebih dahulu dilakukan penggaruan.

7. Pengangkutan Batubara ke (coal hauling)

Setelah dilakukan kegiatan coal getting, kegiatan lanjutan adalah pengangkutan batubara (coal hauling) dari lokasi tambang (pit) menuju stockpile atau langsung ke unit pengolahan.

8. Pengupasan parting (parting removal)

Parting batubara yang memisahkan dua lapisan atau lebih batubara peerlu dipindahkan agar tidak mengganggu dalam penambangan batubara.

9. Backfilling (dari tempat penyimpanan sementara)

Tanah penutup maupun tanah pucuk yang sebelumnya disimpan di tempat penyimpanan sementara akan diangkut kembali ke daerah yang telah tertambang (mined out). Kegiatan ini dimaksudkan agar pit bekas tambang tidak meninggalkan lubang yang besar dan digunakan untuk rehabilitasi lahan pasca tambang.

10. Perataan dan Rehabilitasi Tanah (spreading)

Terdiri dari pekerjaan penimbunan, perataan, pembentukan, dan penebaran tanah pucuk diatas disposal overburden yang telah di backfilling, agar daerah bekas tambang dapat ditanami kembali untuk pemulihan lingkungan hidup (reclamation).

11. Penghijauan (reclamation)

Merupakan proses untuk penanaman kembali lahan bekas tambang, dengan tanaman yang sesuai atau hampir sama seperti pada saat tambang belum dibuka.

12. Kontrol (monitoring)

Kegiatan ini ditujukan untuk pemantauan terhadap aplikasi rencana awal penambangan. kontrol akan dilakukan terhadap lereng tambang, timbunan, ataupun lingkungan, baik terhadap pit yang sedang aktif maupun pit yang telah ditambang.



Sumber : A. Dimyathi Atmawijaya - Via Blog

Monday, July 21, 2014

Sekilas Tentang Batu Bara 3 - Alat Berat dan Kapasitas Produksi


Penjadwalan produksi menentukan bagaimana produksi dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan, sehingga semua element yang terkait dengan produksi tersebut harus di detailkan. Penjadwalan biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi.

Tabulasi meliputi antara lain :
  • Volume produksi : komoditi dan waste
  • Volume drilling & blasting
  • Jam kerja alat
  • Jarak angkut

PENJADWALAN JAM KERJA (ROSTER)

a. Jam Kerja
Jam kerja sangat menentukan jumlah dan ukuran alat yang akan digunakan. Jam kerja ini dipengaruhi oleh pola shift kerja, kondisi alam, metodologi pergantian shift dan pola maintenance alat.


Dibawah contoh perhitungan jam kerja.


Jam available per shift, belum dikurangi perawatan / R (contoh dibawah = 1 jam / shift) sehingga : 
Jam available per shift / W= 5.8 jam.
R = Breakdown
W = Working

b. Physical Availability (PA)
Ketersediaan alat yang dapat digunakan untuk bekerja, besarnya physical availability untuk alat-alat baru  biasanya diatas 90%. Nilai ini sangat  tergantung kepada perawatan dan penyediaan suku cadang.


Contoh untuk kasus di atas, apabila untuk perawatan diperlukan 1 jam dalam 1 shift 
PA = (W+S) / (W+S+R) 
Availability = (5.8+1.2)/(5.8+1.2+1) = 87.5%

c. Use of Availability. (UA)
Jam kerja alat yang digunakan pada saat alat itu kondisi  tidak rusak.
Contoh untuk kasus di atas : alat efektif bekerja 5.8 jam, sedangkan waktu stand by 1.2 jam

UA = W / (W+S)
Use of availability = 5.8/(5.8 + 1.2) x 100% =83%


d. Produksi
Produksi = skedul jam kerja x UA x PA x produktivitas
Contoh : produktivitas alat = 150 m3/jam
Produksi pershift = 8jam x 87.5% x83% x 150 m3/jam = 870bcm/shift



Contoh : Skedul jam kerja 8 jam/ shift, kehilangan waktu 1.2 jam, perawatan 1 jam, produktivitas alat 150 bcm/jam
Jumlah produksi pershift = (5.8+1.2+1)x(5.8+1.2)/ (5.8+1.2+1)x5.8/(5.8+1.2) x 150 bcm/jam
= 8 x 87.5% x 83% x 150 = 870 bcm/shift


KARAKTERISTIK FISIK MATERIAL

Karakteristik fisik material yang akan digali baik tanah penutup maupun komoditi harus diketahui secara pasti, hal ini untuk menentukan tipe alat yang cocok untuk digunakan serta untuk memperkirakan produktivitasnya. Yang paling utama diketahui dalam pekerjaan pemindahan tanah
mekanis adalah :


a.Kemudah galian (Excavability)
Dalam penggalian tanah mekanis kemudah galian biasanya dikatagorikan kedalam : 

  • free dig, 
  • rippable dan 
  • un-rippable. 
Ketiga kriteria ini sangat berdampak terhadap penetuan jenis dan tingkat produktivitas alat gali-muat. Untuk menentukan kriteria tersebut biasanya diketahuai dari analisa geotechnik, sehingga sebelum proses penggalian perlu dilakukan penelitian :
  • Analisa log bor, menegetahui batas atara batuan asli dan lapukan.
  • Survey seismik untuk mengetahui kecepatan seismik dari batuan yang akan digali.
  • Analisa engineering meliputi : kondisi air tanah, tipe batuan, stregth, joint spacing.
b.Berat Jenis
Berat jenis batuan harus ditentukan dengan pasti, hal ini untuk memastikan agar tidak terjadi kekurangan beban dan kelebihan beban karena keduanya dapat menyebabkan kerugian. Kalau terjadi kekurangan beban produktivitas alat tidak optimum, sedangkan kelebihan muatan alat akan cepat rusak.

c.Swell
Apabila tanah asli digali atau diberaikan, maka terjadi perubahan volume karena adanya pengembangan, perubahan volume dari asli “bank” cubic metre (bcm)” menjadi gembur “loose cubic metre (lcm)”  disebut dengan swell. Swell sangat penting diketahui dalam pemindahan tanah meknis karena material yang dimuat dan diangkut adalah dalam bentuk terberai (loose) sedangkan kemajuan penggalian dihitung dalam kondisi tanah asli (bcm). Misal kalau swell faktor tinggi maka produktivitas alat dalam bcm akan menurun.



Sumber : Ilmu Dunia Pertambangan (Blog)

Saturday, July 19, 2014

Dashboard VS Scorecard ( Comparison )

Microsoft

Many people use the terms "dashboard" and "scorecard" interchangeably, but there is a significant difference between them. A scorecard is a type of report that displays a collection of key performance indicators (KPIs) together with performance targets for each KPI. A dashboard, on the other hand, is a container for a related group of scorecard and report views that are organized together. In other words, a dashboard contains a collection of other items such as scorecards, reports, and filters.

#What are reports?
A report is the presentation of data transformed into formatted and organized information according to specific business requirements.

#What is a scorecard?
A scorecard measures performance against goals. Typically, a scorecard displays graphic indicators that visually convey the overall success or failure of an organization in its efforts to achieve a particular goal. The scorecard is based on a collection of key performance indicators (KPIs), each of which represents an aspect of organizational performance. Taken together, these KPIs provide a snapshot of organization performance at a particular point in time. The following screenshot shows a typical scorecard.



#What are KPIs?
A KPI is a metric that is tied to a target. The KPI usually represents how far away a metric is from its pre-determined target. The KPI score and its indicator are designed to let a business user know at a glance if results are on target or off target.


#What are indicators?
Indicators, sometimes called icons, are graphical elements that give visual cues about performance. Traffic light symbols are used—red to indicate a problem, yellow to indicate a potential concern, and green to show that performance is meeting or exceeding its goal. However, other types of indicators, such as check marks or smiley faces, are available, depending on the program that is used to create the scorecard.

#What is a dashboard?
A dashboard is a container for various types of reports, including scorecards. It might consist of one or more pages, and it might have more than one module on each page. A typical dashboard might contain a scorecard, an analytic report, and an analytic chart, but many variations are possible. Some dashboards provide users with a high level of interactivity, and others display static images. The degree and kind of interactivity depend on the program that is used to create the dashboard.




Data Enthusiast

The business intelligence dashboard is often confused with the performance scorecard. The main difference between the two, traditionally, is that a business intelligence dashboard, like the dashboard of a car, indicates the status at a specific point in time. A scorecard, on the other hand, displays progress over time towards specific goals.

#A Subtle Distinction
Although many people use the terms “dashboard” and “scorecard” synonymously, there is a subtle distinction that is worth understanding.

Dashboards monitor and measure processes. The common industry perception is that a dashboard is more real-time in nature, like an automobile dashboard that lets drivers check their current speed, fuel level, and engine temperature at a glance. It follows that a dashboard is linked directly to systems that capture events as they happen and it warns users through alerts or exception notifications when performance against any number of metrics deviates from the norm.

Scorecards chart progress toward objectives. The common perception of a scorecard, on the other hand, is that it displays periodic snapshots of performance associated with an organization’s strategic objectives and plans. It measures business activity at a summary level against predefined targets to see if performance is within acceptable ranges. Its selection of key performance indicators helps executives communicate strategy and focuses users on the highest priority tasks required to execute plans.

Whereas a dashboard informs users what they are doing, a scorecard tells them how well they are doing. In other words, a dashboard records performance while a scorecard charts progress. In short, a dashboard is a performance monitoring system, whereas a scorecard is a performance management system.




#Components of a True Balanced Scorecard
While both Balanced Scorecards and Dashboards display performance information, a Balanced Scorecard is a more prescriptive format; a true Balanced Scorecard should always include these components: Perspectives (groupings of high-level strategic areas), Objectives (verb-noun phrases pulled from a strategic plan), Measures (also called Metrics or Key Performance Indicators/KPIs), and Stoplight Indicators (red, yellow, or green symbols that provide an at-a-glance view of a Measure’s performance). These specific components help ensure that a Balanced Scorecard is inherently tied to the organization’s critical strategic needs.

#Dashboards – More Loosely Defined
The design of Dashboards, on the other hand, is much more open to interpretation. Most Dashboards are simply a series of graphs, charts, gauges, or other visual indicators that a user has chosen to monitor, some of which may be strategically important, but others of which may not. Even if a strategic link exists, it may not be clear to the person monitoring the Dashboard, since the Objective statements, which explain what achievement is desired, are typically not present on Dashboards.

Sunday, July 13, 2014

Watch Your Thoughts, Words, Actions, Habits, Character and Heart #Quote


Watch your thoughts, they become words.
Watch your words, they become actions.
Watch your actions, they become habits.
Watch your habits, they become character.
Watch your character, it becomes your destiny.
By - Lao Tse

This quote reminded by someone a while ago. It is clear and straight to the point meaning. We should have mind in our control. Don't assume someone or something too much. Don't play with your mind and of course to get this you have to focus.

Another important thing that I would like to add is to watch our heart. In order to give the best, our heart and our thoughts should be synchronized. Yes, you can go with only one of them, either heart or thoughts. But when it is sync, it will unleash and boost your power and potential.

Saturday, July 12, 2014

Menjadi Seorang Blogger & 50 Tips Menjalankan Blog


Menjadi seorang blogger adalah sebuah pilihan. Bagi sebagian orang yang kurang suka menulis mungkin tidak akan menjadi seorang blogger. Dulu saya pernah cerita disini, bahwa pertama kali nge-blog saya alami ketika kuliah dilanjutkan dengan suka menulis puisi-puisi alay. Hahaha. Bagaimanapun dalam perkembangannya blog ini bukan saja tentang alay maupun galau semata, namun juga database pengetahuan dari pengalaman yang saya alami. Sampai ulang tahun blog ini yang ke 1, total ada 18 kategori dari puisi, bisnis dan lain sebagainya.

"You can make anything by writing."
— C.S. Lewis

Bagi saya menulis disini baik itu original maupun kutipan adalah sesuatu yang ingin saya terus pertahankan. Saya suka kutipan diatas, bahwa anda dapat melakukan apapun dengan menulis. Menulis di blog ini adalah suatu hal positif yang membantu saya berpikir dan menganalisa hal-hal yang menurut saya pribadi akan berguna di masa depan. Ketika suatu hari saya gagal, pelajaran tersebut dapat saya tulis disini agar tidak terulang lagi. Sebaliknya ketika berhasil, saya dapat terus mempertahankan dan membagikannya bagi kalian semua yang membaca blog ini. 

Dibawah cerita saya disini, saya tambahkan 50 tips menjalankan blog yang saya dapatkan dari kaskus. Ada tips desain, konten, berbagi dan masih banyak lagi. Beberapa saya sudah saya terapkan, namun masih banyak yang belum. Saya juga belum tertarik untuk menjual atau mengkomersialkan blog ini dengan iklan. Blog ini adalah aset pribadi guna mewujudkan mimpi-mimpi saya. Anyway, silahkan membaca detailnya dibawah ini. Selamat membaca. :)

50 Tips Menjalankan Blog

Menjalankan sebuah blog pada dasarnya sama seperti memelihara bunga di dalam pot. Anda perlu merawatnya secara rutin. Anda juga perlu tahu apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan sejak mulai blog anda diciptakan. Nah, berikut adalah ringkasan seputar tips menjalankan blog yang diambil dari perjalanan Mediabisnisonline.com. Semoga bermanfaat ;-)



  1. Desain blog anda secantik mungkin.
  2. Jadikan blog anda mudah untuk dinavigasi.
  3. Pindah ke self-hosted WordPress. Memang, anda dapat membangun blog yang populer di WordPress.com atau Blogger.com. Tetapi dengan self-hosted, anda akan memiliki kontrol penuh terhadap website anda, plus tampak lebih profesional.
  4. Tentukan niche anda. Tema apa yang ingin anda angkat? Apakah cooking, travelling, style,atau apa? Terlalu sempit akan membuat anda kesulitan membangun audiens yang lebih besar. Terlalu luas akan membuat anda kesulitan untuk stand out dari kompetitor anda.
  5. Susun tagline website Anda. Nyatakan untuk siapa blog anda, apa yang ditawarkan di dalamnya, dan apa yang membuatnya spesial.



#Writing Post & Publishing

  1. Tulis artikel yang enak dibaca.
  2. Tulis kontroversi.
  3. Beritahukan tulisan anda kepada dunia dengan mengirimkan posting Anda ke artikel direktori populer, misalnya log.viva.co.id. 
  4. Tulis lebih banyak artikel. Apakah anda masih posting 3x seminggu? Maka cobalah posting 5x.
  5. Pertahankan frekuensi posting Anda. Posting artikel setiap hari adalah strategi yang kuno. Yang benar, Anda harus mengikuti teori Pareto / aturan 80-20. Yaitu menghabiskan 20% dari waktu Anda membuat konten dan 80% untuk mempromosikannya.
  6. Pasang Google Analytic. Cari tahu kapan waktu terbaik untuk memposting artikel anda. Posting konten Anda pada puncak lalu lintas trafik tertinggi.
  7. Gunakan hari libur untuk liburan. Karena ketika anda rajin memeriksa Google Analytic, anda akan menemukan bahwa trafik blog akan cenderung turun 20% ketika hari libur. Konten anda layak untuk mendapatkan lebih banyak apresiasi.
  8. Buatlah kalender editorial sederhana. Misalnya: kapan anda harus menulis wawancara, tips, berita, dsb. Konten Anda akan lebih teratur dan mengalir. Pembaca jauh lebih bisa mengantisipasi apa yang akan mereka dapatkan ketika mengunjungi website anda untuk yang kedua kalinya.
  9. Latih kemampuan anda untuk menulis headline / judul artikel yang menggoda.
  10. Berikan perhatian lebih banyak pada penulisan kalimat pembuka artikel anda. Ketika headline berfungsi untuk menarik pembaca agar membuka artikel anda, maka kalimat pembuka akan menentukan apakah mereka harus membaca sisa posting anda. 
  11. Tutup dengan call to action. Yaitu kalimat yang mendorong pembaca tulisan anda untuk melakukan apa yang anda inginkan. Apakah berbagi komentar, atau justru membaca tulisan anda lainnya.


#Optimizing Post
  1. Jadikan tulisan Anda lebih screen-friendly. Misalnya dengan mengatur dimensi lebarnya agar kelopak mata pembaca tidak perlu berpindah dari kanan ke kiri. Atau dengan hal yang sederhana seperti menambahkan sub-judul, bullet and numbering, dan ruang putih untuk beristirahat. 
  2. Kaitkan tulisan baru dan tulisan lama anda dengan menyisipkan backlink-backlink yang mengarah pada tulisan lama yang relevan.
  3. Sisipkan tags berdasarkan dengan keyword yang paling sering dicari. Pastikan tags tersebut tetap relevan terhadap tulisan anda.
  4. Optimasi SEO dari setiap permalink, title, description, headers, content, dlsb.
  5. Gunakan alt tags dan title yang relevan pula terhadap komponen gambar yang anda tarus di posting anda. Judul seperti 1.jpg tidak akan memberikan nilai tambah terhadap SEO anda.
  6. Perangi komentar spam. Ketika diapprove sembarangan, mereka akan merugikan upaya SEO anda. Kombinasi Akismet dan captcha cukup efektif untuk menyaring komentar spam.
  7. Sempurnakan halaman About Me anda. Halaman About Me adalah halaman yang paling sering dikunjungi kedua setelah halaman Home. Di sini pula lah satu-satunya ruang di mana anda bisa menunjukkan kepribadian anda. Maka, agar tampak lebih profesional, sempurnakan halaman About Me anda dari waktu ke waktu.
  8. Buat halaman kontak. Segera setelah Anda mulai mendapatkan trafik, beberapa pembaca mungkin ingin terhubung dengan anda. Maka, buat sebuah halaman kontak sederhana. Anda boleh menggunakan plugin untuk memudahkan pekerjaan anda. 
  9. Berhati-hatilah terhadap ads. Tampilkan hanya ads yang menghasilkan income yang menurut anda terlalu menggoda untuk ditolak. Pastikan pula ads tersebut tetap relevan terhadap audiens anda.



#Sharing & Social
  1. Buat konten anda lebih mudah dibagikan di sosial media. Misalnya dengan memasang plugin social sharing sederhana di setiap artikel anda. 
  2. Buat akun Twitter.
  3. Auto-tweet posting anda dengan layanan seperti Twitterfeed.com.
  4. Buat pula Facebook Fanspage.
  5. Undang banyak user Facebook lain untuk like Fanspage anda.
  6. Update Facebook Fanspage anda secara manual setiap hari.
  7. Triknya adalah dengan menyusun kalimat pengantar dalam bentuk pertanyaan. Hal ini lebih efektif untuk meningkatkan engagement di dinding Facebook Anda dibanding menggunakan autoposting.
  8. Ciptakan pula halaman Google+ untuk website anda.
  9. Sisipkan link ke blog Anda di dalam setiap profil Anda.
  10. Ketika anda sudah mencoba semua, tentukan mana yang paling nyaman bagi anda. Kemudian fokus pada satu platform. Alih-alih mencoba untuk menguasai semua, anda akan meraih hasil yang lebih baik ketika fokus pada satu platform. 
  11. Mulailah sebuah Newsletter berkala untuk membawa pengunjung anda kembali ke blog Anda secara teratur.



#Networking
  1. Beritahukan tentang blog anda kepada semua orang. 
  2. Cetak kartu nama.
  3. Ikuti konferensi blog dan gathering lain yang berkaitan dengan niche anda. Sebarkan kartu nama anda di sini.
  4. Tambahkan URL blog ke dalam signature email anda.
  5. Buat akun Kaskus dan mulailah berinteraksi dengan niche anda.
  6. Ciptakan hubungan dengan blogger yang anda idolakan. Anda butuh mentor.
  7. Keep in touch dengan blogger lain yang anda kenal baik.
  8. Tawarkan pada blogger lain untuk menulis guest post di website anda.
  9. Tawarkan pula tulisan anda sebagai guest post di website milik blogger lain.
  10. Interviu figur yang berpengaruh di dalam niche anda. Tujuannya adalah untuk menyadap audiens mereka agar mau berkunjung pula ke blog anda.
  11. Tawarkan diri anda untuk wawancara.
  12. Selenggarakan sebuah kompetisi. Hadiahnya tidak perlu besar-besar, yang penting menarik.
  13. Katakan dengan bangga pada diri anda sendiri, “Saya seorang pro-blogger”.
...

To keep blogging interesting..
Never stop trying new things.

Good luck ;-)

By : Mebiso - Via Kaskus

Friday, July 11, 2014

Sekilas Tentang Batu Bara 2 - Tambang Batu Bara & Evaluasi



Batu bara ditambang dengan dua metode – tambang permukaan atau ‘terbuka’ dan tambang bawah tanah atau ‘dalam'.

Pemilihan metode penambangan sangat ditentukan oleh unsur geologi endapan batu bara. Saat ini, tambang bawah tanah menghasilkan sekitar 60% dari produksi batu bara dunia, walaupun beberapa negara penghasil batu bara yang besar lebih menggunakan tambang permukaan. Tambang terbuka menghasilkan sekitar 80% produksi batu bara di Australia, sementara di AS, hasil dari tambang permukaan sekitar 67%.

#Tambang Bawah Tanah
Ada dua metode tambang bawah tanah: tambang room-and-pillar dan tambang longwall.
  • Dalam tambang room-and-pillar, endapan batu bara ditambang dengan memotong jaringan ‘ruang’ ke dalam lapisan batu bara dan membiarkan ‘pilar’ batu bara untuk menyangga atap tambang. Pilar-pilar tersebut dapat memiliki kandungan batu bara lebih dari 40% – walaupun batu bara tersebut dapat ditambang pada tahapan selanjutnya. Penambangan batu bara tersebut dapat dilakukan dengan cara yang disebut retreat mining (penambangan mundur), dimana batu bara diambil dari pilar-pilar tersebut pada saat para penambang kembali ke atas. Atap tambang kemudian dibiarkan ambruk dan tambang tersebut ditinggalkan.
  • Tambang longwall mencakup penambangan batu bara secara penuh dari suatu bagian lapisan atau ‘muka’ dengan menggunakan gunting-gunting mekanis. Tambang longwall harus dilakukan dengan membuat perencanaan yang hati-hati untuk memastikan adanya geologi yang mendukung sebelum dimulai kegiatan penambangan. Kedalaman permukaan batu bara bervariasi di kedalaman 100-350m. Penyangga yang dapat bergerak maju secara otomatis dan digerakkan secara hidrolik sementara menyangga atap tambang selama pengambilan batu bara. Setelah batu bara diambil dari daerah tersebut, atap tambang dibiarkan ambruk. Lebih dari 75% endapan batu bara dapat diambil dari panil batu bara yang dapat memanjang sejauh 3 km pada lapisan batu bara. Keuntungan utama dari tambang room–and-pillar daripada tambang longwall adalah, tambang roomand-pillar dapat mulai memproduksi batu bara jauh lebih cepat, dengan menggunakan peralatan bergerak dengan biaya kurang dari 5 juta dolar (peralatan tambang longwall dapat mencapai 50 juta dolar).
Pemilihan teknik penambangan ditentukan oleh kondisi tapaknya namun selalu didasari oleh pertimbangan ekonomisnya; perbedaan-perbedaan yang ada bahkan dalam satu tambang dapat mengarah pada digunakannya kedua metode penambangan tersebut.

#Tambang Terbuka
Tambang Terbuka – juga disebut tambang permukaan – hanya memiliki nilai ekonomis apabila lapisan batu bara berada dekat dengan permukaan tanah. Metode tambang terbuka memberikan proporsi endapan batu bara yang lebih banyak daripada tambang bawah tanah karena seluruh lapisan batu bara dapat dieksploitasi – 90% atau lebih dari batu bara dapat diambil. Tambang terbuka yang besar dapat meliputi daerah berkilo-kilo meter persegi dan menggunakan banyak alat yang besar, termasuk: dragline (katrol penarik), yang memindahkan batuan permukaan; power shovel (sekop hidrolik); truk-truk besar, yang mengangkut batuan permukaan dan batu bara; bucket wheel excavator (mobil penggali serok); dan ban berjalan.

Batuan permukaan yang terdiri dari tanah dan batuan dipisahkan pertama kali dengan bahan peledak; batuan permukaan tersebut kemudian diangkut dengan menggunakan katrol penarik atau dengan sekop dan truk. Setelah lapisan batu bara terlihat, lapisan batu bara tersebut digali, dipecahkan kemudian ditambang secara sistematis dalam bentuk jalur-jalur. Kemudian batu bara dimuat ke dalam truk besar atau ban berjalan untuk diangkut ke pabrik pengolahan batu bara atau langsung ke tempat dimana batu bara tersebut akan digunakan.


#Evaluasi Tambang

1. PEMERIKSAAN DAN PENELITIAN TAMBANG
 

Mine Examination/ Mine Evaluation/ Pemeriksaan Tambang : Suatu kegiatan untuk menentukan semua factor/ variable yang berpengaruh atas nilai suatu proyek tambang.

Faktor/ Variabel yg dimaksud :

  • Cadangan Endapan Bahan Galian (Ore Reserves)
  • Tingkat Produksi (Mining rates)
  • Pendapatan (Revenues)
  • Biaya-biaya (Cost)
  • Keuntungan (Expected Returns)
  • Resiko terkait (Associated Risks)
Mine Valuation/ Penelitian Tambang : Kegiatan untuk memperkirakan nilai dari suatu proyek tambang.

2. INVESTASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Konsep Dasar Analisis Investasi

Evaluasi ekonomi terhadap alternatif-alternatif investasi (penanaman modal) adalah evaluasi secara sistematis potensi keuntungan relatif dari alternatif-alternatif tersebut. Dilakukan secara sistematis karena alternatif-alternatif yang dibandingkan sangat mungkin memiliki perbedaan dalam :

  • biaya, keuntungan maupun pendapatan, serta waktu terjadinya biaya, keuntungan dan pendapatan.
  • umur proyek, pertimbangan pajak, dampak eskalasi dan inflasi terhadap biaya dan pendapatan proyek.
Evaluasi atas beberapa alternatif investasi untuk memilih alternatif yang akan memaksimalkan keuntungan dari setiap dollar/ rupiah yg ditanam merupakan sasaran kunci dari setiap manager perusahaan/investor.

Keberhasilan untuk mencapai sasaran tersebut manager/investor harus menguasai:

  • Dasar-dasar evaluasi ekonomi.
  • Metoda pengambilan keputusan investasi.

***Study kelayakan
Proses pemeriksaan untuk menilai kelayakan teknik dan ekonomi suatu proyek tambang.
Berdasarkan kuantitas dan kualitas data yg digunakan study kelayakan dikelompokan sebagai:


A. Study Kelayakan Awal
  1. Deskripsi proyek : Letak geografi, jalan masuk, iklim, sejarah proyek, bentuk kontrak, jadwal pengembangan tambang dan fasilitas pengolahan.
  2. Geologi : Geo Regional, Deskripsi rinci wilayah proyek, perhitungan awal cadangan, rencana untuk melakukan evaluasi rinci.
  3. Tambang : Geometri endapan bahan galian, usulan rencana penambangan
  4. Pengolahan : Deskripsi secara teknik untuk fasilitas penambangan.
  5. Kebutuhan Operasi lainnya : Energi yang tersedia, air, suku cadang dll.
  6. Transportasi : Deskripsi fasilitas pengangkutan tambahan yang diperlukan. (jalan, lapangan terbang, jembatan, rel)
  7. Kota dan Fasilitas terkait : Perumahan, sekolah, rumah sakit, kantor.
  8. Kebutuhan Tenaga Kerja : Perkiraan jumlah tenaga kerja yang diperlukan berdasarkan kualifikasinya (skill) dan kemungkinan tersedianya pekerja setempat.
  9. Perlindungan Lingkungan : rencana untuk mengurangi/ meminimalkan kerusakan lingkungan, deskripsi mengenai peraturan tentang lingkungan yg terkait.
  10. Aspek Hukum : Undang-undang pertambangan, perpajakan, peraturan penanaman modal, resiko polotik.
  11. Analisis Ekonomi : estimasi untuk peralatan dan pabrik, tenaga kerja, infrastruktur, bahan baku, analisis pasar termasuk produksi, konsumsi dan formasi harga untuk min terkait, perkiraan pendapatan berdasar produksi yang diharapkan dan harga minimal, analisis arus uang tunai (cash flow) dan nilai sekarang, analisis kepekaan.
Pelaku : studi kelayakan awal daapt dibuat oleh seorang ahli teknik (economic geologist / mining engineer).

Kualifikasi Pelaku :
  • Rasional, yakni mampu menimbang secara cermat semua komponen dan menarik kesimpulan logis dengan tetap menunjukan akurasi dr fakta yg ditangani.
  • Jujur, memiliki integritas dan terus terang.
  • Memahami prinsip-prinsip geologi dan mampu menerapkan pada kondisi lokal.
  • Menguasai teori dan praktek sampling.
  • Memiliki pengetahuan tentang metoda pertambangan dan biaya yang ditimbulkannya.
  • Memahami proses pengolahan.
  • Mampu untuk menghitung biaya produksi dan memperkirakan keuntungan yang diharapkan.
  • Memahami prinsip-prinsip ekonomi dan kondisi perdagangan berikut dampaknya dalam industri pertambangan
  • Memahami prinsip nilai uang berdasarkan waktu.

B. Studi Kelayakan lanjut

Pelaku : melibatkan ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu (teknik, ekenomi, hukum)


Faktor yang perlu dibahas:

  1. Informasi Tentang Bahan Galian : Geologi, Geometri, Geografi, Eksplorasi.
  2. Informasi Tentang Ekonomi Proyek : Pasar, Transportasi, Utilities, Tanah-air-dan Hak Atas Mineral, Naker, Kebijakan Pemerintah, Pembiayaan.
  3. Pemilihan Metode Tambang : Physical Controls, Selectivity, Persyaratan praproduksi, Persyaratan produksi.
  4. Metode Pengolahan : Mineralogi, Proses Alternatif, Kualitas Produksi dan Spesifikasi, Recoveries dan Kualitas Produk, Tata Letak Pabrik.
  5. Estimasi Biaya Modal dan Operasi : Biaya modal, Biaya Operasi.
Laporan akhir studi kelayakan mencantumkan hal-hal :
  1. Menyajikan kerangka lengkap tentang fakta yang berkaitan dengan proyek mineral.
  2. Memuat skema tentang eksploitasi lengkap disertai rencana, desain, daftar peralatan, dsb secara rinci untuk keperluan estimasi biaya dan akibat ekonominya.
  3. Menunjukan kemungkinan keuntungan penanaman modal dalam proyek, bila proyek dilengkapi dan beroperasi sesuai dengan laporan.
  4. Menyajikan perkiraan factor hukum, alternatif pembiayaan, aturan fiscal, aturan lingkungan, resiko dan analisis kepekaan yang berpengaruh terhadap variabel-variabel teknik, ekonomi, politik, dan keuangan proyek.
  5. Memuat semua informasi yang berguna sebagai masukan bagi pemilik modal atau sebagai bahan presentasi untuk calon partner / pihak-pihak yang akan membiayai proyek.

***Engineering Economy
Dalam kaitannya seorang ahli teknik dihadapkan pada 2 lingkungan :

  • Linkungan Eksata
  • Linkungan Ekonomi
Untuk menghasilkan produk/ jasa perlu pengetahuan tentang hukum-hukum fisika. Tetapi nilai dari produk/ jasa tersebut terletak pada manfaatnya yang diukur secara ekonomi.

Usulan teknik perlu ditinjau dalam batasan nilai dan biaya sebelum usulan tersebut dilaksanakan. 


Syarat mutlak keberhasilan suatu penerapan teknik adalah kelayakan ekonomi.


Making Decisions / Pengambilan Keputusan
  • Merumuskan masalah
  • Menganalis masalah
  • Mengembangkan alternatif-alternatif pemecah masalah yang mungkin
  • Memilih alternatif terbaik
  • Melaksanakan keputusan yg diambil secara efektif

Proyek investasi dikelompokan dalam :
  • Investasi Penghasil Pendapatan
  • Investasi Penghasil Jasa.

Investment Analysis/ Analisis Penanaman Modal, mencakup :

  • Analisis Ekonomi : analisis mendasarkan tinjauan pada keuntungan dan biaya dari proyek.
  • Analisis keuangan : analisis mendasar tinjauan pada darimana dana proyek akan diperoleh.
  • Analisis Intagible : analisis mendasar tinjauan pada faktor-faktor yang berpengaruh pada penanaman modal tetapi faktor-faktor tersebut tidak dapat diraba misal : UU, pertimbangan keselamatan, pendapat umum, goodwill, pertimbangan politis, peraturan perpajakan.

Penggunaan Metode Evaluasi Proyek :
 

1. Investor
  • Dapat berupa sponsor proyek / pelaksana.
  • Bersedia mengambil risiko utk memperoleh imbalan yg diinginkan.
2. Pemberian Pinjaman
  • Bank komersial dan organisasi keuangan.
  • Hanya bersedia menerima risiko yang lebih kecil daripada risiko yang dihadapi oleh investor.
3. Pemerintah
  • Secara nasional / lokal dapat berperan sebagai pemberi pinjaman, pemilik endapan ataupun badan pembuat peraturan pertambangan dan perpajakan.
  • Lebih tertarik pada manfaat proyek dibanding biaya yg timbul.
  • Harus memperhatikan pula misal sosial selain misal untung dan rugi.

Pola Penambangan Dengan Biaya Efektif :
1. Sifat biaya operasi

  • Biaya operasi rendah merupakan tujuang yang diinginkan.
  • Biaya operasi rendah sangat penting untuk tambang berorientasi ekspor.
2. Konsistensi dengan pengetahuan dan falsafah pemilik
  • Sederhanakan operasi dan kurangi kerumitan.
  • Metoda penambangan mencerminkan falsafah perusahaan.


Sumber 1 : Tambang Batu Bara
Sumber 2 : Evaluasi Tambang

Thursday, July 10, 2014

Sekilas Tentang Batu Bara 1 - Pengertian Batu Bara


#IlmuDuniaPertambangan (Blog)

Batu bara adalah sisa tumbuhan dari jaman prasejarah yang berubah bentuk yang awalnya berakumulasi di rawa dan lahan gambut. Definisi Batu bara adalah bahan bakar fosil. Batu bara dapat terbakar, terbentuk dari endapan, batuan organik yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batu bara terbentuk dari tumbuhan yang telah terkonsolidasi antara strata batuan lainnya dan diubah oleh kombinasi pengaruh tekanan dan panas selama jutaan tahun sehingga membentuk lapisan batu bara.

Penimbunan lanau dan sedimen lainnya, bersama dengan pergeseran kerak bumi (dikenal sebagai pergeseran tektonik) mengubur rawa dan gambut yang seringkali sampai ke kedalaman yang sangat dalam. Dengan penimbunan tersebut, material tumbuhan tersebut terkena suhu dan tekanan yang tinggi. Suhu dan tekanan yang tinggi tersebut menyebabkan tumbuhan tersebut mengalami proses perubahan fisika dan kimiawi dan mengubah tumbuhan tersebut menjadi gambut dan kemudian batu bara.

Pembentukan batu bara dimulai sejak Carboniferous Period (Periode Pembentukan Karbon atau Batu Bara) – dikenal sebagai zaman batu bara pertama – yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Mutu dari setiap endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya gambut berubah menjadi lignite (batu bara muda) atau ‘brown coal (batu bara coklat)' – Ini adalah batu bara dengan jenis maturitas organik rendah.

#Wikipedia

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.

Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut.

Kelas dan Jenis Batu Bara

  • Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
  • Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
  • Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
  • Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya.
  • Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah. 


Tuesday, July 8, 2014

Data Warehouse versus Business Intelligence - By Daniel Rubiolo

The traditional definition of “data warehouse, or DW” from late ‘70s/early ‘80s involved the end-to-end solution for business users… from extracting data and aggregating it into special data models, the queries, all thru the applications/reports the users interacted with to consume that data.

In the ‘90s, the concept of “Business Intelligence, or BI” came to describe the technologies to take this data and present it to users as dashboards, reports, scorecards, and graphical analysis. This happened because early adopters of data warehousing only aggregated data in repositories to keep history, but they did not build the last mile of user presentation and consumption, leaving the DW concept just for the backend databases.

However, it became clear over time that BI could not exist without DW, where the data warehouse is the foundation for business intelligence. Today, because the tools evolved to cover more and more of this end-to-end scenario, these two terms are widely used interchangeably. I use BI from now on.


New meaning for BI: Business Insight

I propose we forget about the traditional concept of “BI”: those terms refer mostly to database design practices and tools, instead of what they intend to solve for the business.

First, we need to make clear what BI means when faced with building a BI solution. When considered as “Business Intelligence”, we have two dynamic terms. We model the business with these BI systems, where the business evolves all the time responding to strategies and market conditions. These BI models provide information – intelligence – to business’ decision-making, which in turn trigger new questions and business scenarios that will require new information. We learn something about the business, and new questions arise. This means that when we start a BI project, we already know it will evolve dynamically all the time because its two components (business and intelligence) will evolve all the time. Therefore, a BI project CANNOT follow a traditional software lifecycle, because in doing so, the solution will be obsolete as soon as released.

Second, a BI solution does not mean having some reports, dashboards, and scorecards from our operational systems or applications. To consider it BI, it must apply business logic to enrich the data with analytical insights for business users. Without this additional business logic, our systems may only tell the users what they already know. We have categorizations that can add value to our data, such as organizational taxonomies, business categories (i.e. critical list; Compliance versions), linkages to other data sources, and history… the interconnection between business processes that provide an end-to-end view of the business and its evolution.

This describes why I recommend we start considering BI as “Business Insight”, so we focus on the business value it provides, instead of the technologies that implement it.


Key components of BI

Successful BI depends on three fundamental concepts:

  1. Focus on the business.
  2. A special structure for the data delivered to the business via several mechanisms.
  3. Iteratively develop the overall BI environment in manageable lifecycle increments rather than attempting a galactic Big Bang.
A true BI system should address these business concerns:
  • “We have mountains of data in our apps, but we can’t access it.”
  • “We need to slice and dice the data in many ways.”
  • “You’ve got to make it easy for business people to access the data directly.”
  • “Just show me what’s important.”
  • “It drives me crazy to have two people present the same business metrics at a meeting, but with different numbers.”
  • “We want people to use information to support more fact-based decision making.”
  • “We spend way too much time in producing data for reviews.”
  • “In spite that we have an official scorecard, during review sessions some offline spreadsheets come out questioning the data. From there, the review is spent second guessing numbers instead of driving business discussion.”
These hint to a key element on driving a BI solution: the key skills needed to manage a BI project have to have a mix of DBA and MBA. A pure IT technical DBA (database administrator) can design the databases, reports, and applications, but will fail delivering the right information users need to drive their business decisions because won’t understand the business dynamics. Other projects may have a pure MBA collecting requirements, but will fail balancing technology limitations/constraints and setting the right expectations back to users. Clearly, BI projects need a mix of DBA/MBA very close to the business.

ETL Systems

A little known fact about building BI systems: 70% of the resources go into designing the data model, creating the supporting databases, and implementing the value added processes mentioned earlier (called “ETL: Extract, Transform, Load”); just 30% go to presentation UIs and reports. This because the ETL:

  • Removes mistakes and corrects missing data.
  • Provides documented measures of confidence in data.
  • Captures the flow of transactional data for safekeeping (history).
  • Adjusts data from multiple sources to use it together.
  • Correlates data across disparate systems to get views into the business that you could not get otherwise.
  • Structures data for use by end-user tools.

Data Marts and Data Warehouses

Another little secret of BI systems resides in that we can apply the BI or DW concepts to many business levels, and concatenate them. Many times, big applications generate mountains of operational data as we use them to execute business processes, but it becomes difficult to use all that data to monitor and measure those processes, and evaluate its impact to the overall business.

Usually we need an Operational BI system on top of these big apps, called “Data Mart”, or departmental DW, and thus reserving the Data Warehouse term for the overarching business BI system.

Again, I will use just “BI”, clarifying when we mean an operational one or business one.


Summary

In brief, we can define a BI system as the solution for gathering data from multiple sources, transforming that data so that it is consistent and stored in a single location, and presenting its information to business users for analysis and decision-making.


Original Source

Daniel Rubiolo - Via Blog MSDN

Sunday, July 6, 2014

A New Journey... Welcome To Business Development



Good evening... First of all, I wanna thank God for everything that He gave to me. I wanna thank my family and friend who always support me. Tonight I wanna share about my story related my job. You can see here my previous post, about my story of 2 years journey in current company. Start from this month, my role in the office has changed. I have moved to Business Development Division under Banking, Telco, Mobility & Others Department. I'm still incharge in my previous department , Business Application Solution and Services department as "Project Manager and Advisor."

A lot of great experiences I have earn from my last department, from technical skills, soft skills and awards. Thank you for my boss, section head and my team. Finally, the time has come for me to take a leap into something that I wish before. My passion is about business. I hope this journey could equip me with abilities and knowledges about development, complement my technicals, and move forward to be a consultant that not only know about technicals but also business and it's development. For my new boss and team, I beg for your help and guidance to able me through this journey.
 

Quote : 
"The harder you work on something, the greater you'll feel when you finally achieve it."

What I've been through is not come easily. It takes dream, plan, and action till this moment. From the beginning, I always push my self to do something smarter and harder, so I won't regret what I've done, learn more from my failures and feel something great when I finally achieve it. It take cost for everything, but don't worry for everything. Just do what you can do, believe in yourself, keep learning, stay humble and lean on God for everything. God bless you.