Sunday, August 16, 2015

Optical Character Recognition - Overview



Wikipedia:

Optical character recognition (OCR) is the mechanical or electronic conversion of images of typed, handwritten or printed text into machine-encoded text. It is widely used as a form of data entry from printed paper data records, whether passport documents, invoices, bank statements, computerized receipts, business cards, mail, printouts of static-data, or any suitable documentation. It is a common method of digitizing printed texts so that it can be electronically edited, searched, stored more compactly, displayed on-line, and used in machine processes such as machine translation, text-to-speech, key data and text mining. OCR is a field of research in pattern recognition, artificial intelligence and computer vision.

Google:

Optical Character Recognition (OCR) lets you convert images with text into text documents using automated computer algorithms. Images can be processed individually (.jpg, .png, and .gif files) or in multi-page PDF documents (.pdf). These are some of the types of files suitable for OCR:
  • Image or PDF files obtained using flatbed scanners
  • Photos taken with digital cameras or mobile phones
Abbyy:
Optical Character Recognition, or OCR, is a technology that enables you to convert different types of documents, such as scanned paper documents, PDF files or images captured by a digital camera into editable and searchable data.

...

Simple Document Imaging & Workflow Management
Imagine being able to “google” any document in your organization based on a keyword or number reference. With OCR recognition software, you are able to search for your scanned documents by any name or number reference.



3 Components of a Simple Document Management / Digital Archiving Solution
  1. Scanning and Imaging: Documents are scanned into Searchable PDF format (Optical Character Recognition indexes all text, keyword and number references contained in the document).
  2. Storage: Very simply and easily route documents into existing folders on a local network or create new folders directly from the scanning device / MFP.
  3. Retrieval: Use Index search to locate any of your documents by name, keyword or number reference.
Key Benefits
  • Security & Disaster Recovery: Easy backup & storage offsite.
  • Productivity Gains: You are no longer manually digging through file cabinets when trying to locate a document.
  • Accessibility: Documents can be viewed by many people within your office or from remote off-site locations.
  • Organization: Documents don’t become lost since there is no need to re-file.
  • Space Efficiency: Save office and cabinet space in your office / workplace.
  • Cost Savings: Employee and company resources are free from the manual handling, filing and re-filing of paper documents.
  • Environmental Sustainability: Documents are printed and copied at less of a frequency due to access by staff across the network.

Source : 4 Office Automation

Saturday, August 15, 2015

Load Balancing & NLB - Overview



Load Balancing

Wikipedia:
In computing, load balancing distributes workloads across multiple computing resources, such as computers, a computer cluster, network links, central processing units or disk drives. Load balancing aims to optimize resource use, maximize throughput, minimize response time, and avoid overload of any single resource. Using multiple components with load balancing instead of a single component may increase reliability and availability through redundancy. Load balancing usually involves dedicated software or hardware, such as a multilayer switch or a Domain Name System server process.

Citrix:
Load balancing is a core networking solution responsible for distributing incoming traffic among servers hosting the same application content. By balancing application requests across multiple servers, a load balancer prevents any application server from becoming a single point of failure, thus improving overall application availability and responsiveness. For example, when one application server becomes unavailable, the load balancer simply directs all new application requests to other available servers in the pool.

Load balancers also improve server utilization and maximize availability. Load balancing is the most straightforward method of scaling out an application server infrastructure. As application demand increases, new servers can be easily added to the resource pool, and the load balancer will immediately begin sending traffic to the new server.


Network Load Balancing

Microsoft:
Network Load Balancing, a clustering technology included in the Microsoft Windows 2000 Advanced Server and Datacenter Server operating systems, enhances the scalability and availability of mission-critical, TCP/IP-based services, such as Web, Terminal Services, virtual private networking, and streaming media servers. This component runs within cluster hosts as part of the Windows 2000 operating system and requires no dedicated hardware support. To scale performance, Network Load Balancing distributes IP traffic across multiple cluster hosts. It also ensures high availability by detecting host failures and automatically redistributing traffic to the surviving hosts. Network Load Balancing provides remote controllability and supports rolling upgrades from the Windows NT 4.0 operating system.

The unique and fully distributed architecture of Network Load Balancing enables it to deliver very high performance and failover protection, especially in comparison with dispatcher-based load balancers. This white paper describes the key features of this technology and explores its internal architecture and performance characteristics in detail.


Webopedia:
Network Load Balancing (NLB) is a clustering technology offered by Microsoft as part of all Windows 2000 Server and Windows Server 2003 family operating systems. NLB uses a distributed algorithm to load balance network traffic across a number of hosts, helping to enhance the scalability and availability of mission critical, IP-based services, such as Web, Virtual Private Networking, streaming media, terminal services, proxy and so on. It also provides high availability by detecting host failures and automatically redistributing traffic to operational hosts.

Friday, August 14, 2015

Compound Annual Growth Rate / CAGR - Overview

Bola Salju
Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate), biasanya disingkat CAGR, adalah konsep bisnis dan investasi yang memperhalus pertumbuhan tahunan dari investasi atau bisnis dalam suatu periode. Konsep sederhana CAGR adalah memandang pertumbuhan tahun demi tahun yang lajunya halus, sehingga mengabaikan volatilitas atau perubahan pertumbuhan.

Suatu contoh, berikut adalah perkembangan ekuitas dua perusahaan untuk periode 2008-2012 (4 tahun):

Perusahaan A berturut-turut: 39, 32, 21, 71, 211.
Perusahaan B berturut-turut: 19, 30, 49, 59, 95
Bisa dilihat, bila memakai cara biasa, pertumbuhan ekuitas perusahaan B tentu lebih mudah dihitung dibanding A yang lebih berubah-ubah, apalagi ada penurunan selama dua tahun. Nah, kita bisa memperhalus pandangan pertumbuhan perusahaan A dengan memakai CAGR, jadi seakan-akan pertumbuhannya tidak ada gejolak.

Berikut adalah rumus CAGR:



CAGR pertumbuhan ekuitas Perusahaan A = 211 / 39 atau 5,41 dipangkat 1/4 atau 0,25, hasilnya 1,5251 dikurangi 1, sama dengan 0,5251 atau 52,51%. Dengan cara yang sama, CAGR pertumbuhan ekuitas Perusahaan B adalah 49,53%. Bisa kita lihat selisihnya sedikit sekali sementara bila melihat perkembangan dari tahun demi tahun saya akan lebih suka perusahaan B.

CAGR bukan istilah akuntansi, tapi tetap sering digunakan dalam menilai bisnis untuk membandingkan dua laju pertumbuhan yang berbeda dengan mengabaikan volatilitas. Ada beberapa kelemahan konsep CAGR ini, pertama dia bisa ditipu dengan pertumbuhan pesat di tahun terakhir saja, juga tidak bisa melihat perubahan laju yang diserta penurunan, keduanya berhubungan dengan volatilitas.

Dengan melihat perbedaan karakter pertumbuhan ekuitas dua perusahaan di atas, bila kita adalah investor berbasis pertumbuhan, mana yang kita pilih? Apakah A atau B? Berdasarkan CAGR tentu A. Tapi bila kita ingin faktor yang lebih mudah diprediksi, perusahaan B jelas lebih menarik, pertumbuhan bisnisnya bisa kita lihat halus dan naik dari tahun ke tahun. Sementara angka 52,51% CAGR perusahaan A tadi adalah angka diperhalus. Tapi investor juga harus kritis terhadap kinerja negatif A di tahun ke-2 dan ke-3, perlu ditelaah apa penyebabnya, apakah keputusan manajemen, masalah beban karena kenaikan harga komoditas, alasan lain? CAGR sedikit berguna tapi kita harus kritis terhadap hasil akhirnya karena seperti dicontohkan oleh perusahaan A, hasilnya menutupi fluktuasi pertumbuhan ekuitas yang sebenarnya. Tapi bila kita tahu alasan penurunan ekuitas perusahaan A di dua tahun tersebut tidak negatif, bisa jadi perusahaan ini adalah turn-around yang memang bagus atau calon potensial perusahaan tumbuh lebih stabil di masa mendatang.


...

Finansialku
CAGR atau compound annual growth rate adalah salah satu besaran yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan investasi dan bisnis dari beberapa tahun. 

Contoh Bapak A berinvestasi di reksadana saham XXX sejumlah Rp 1.000.000. Pada tahun 2011 dana Pak A yang diinvestasikan direksadana XXX sudah bertumbuh menjadi Rp 1.300.000, kemudian tumbuh kembali di tahun 2012 menjadi Rp 1.400.000. Total dana yang ada di tahun 2013 adalah Rp 1.950.000 Berapa pertumbuhan investasi reksadana Bapak A selama 3 tahun?

Salah satu cara untuk menghitungnya adalah dengan menggunakan CAGR atau compound annual growth rate. Rumus untuk menghitung CAGR adalah:



Jadi solusi untuk menghitung pertumbuhan investasi reksadana Pak A adalah
(1.950.000 / 1.000.000) = 1,951,95 ^ (1/3) = 1,25 à (notasi matematika di samping dibaca dengan akar pangkat 3 dari 1,95)1,25 – 1 = 0,25 atau dalam persentase 25%.
Jadi pertumbuhan investasi reksadana XXX, Bapak A selama 3 tahun adalah 25%.

Perhitungan Excel:
Salah satu cara perhitungan dengan menggunakan Excel adalah dengan menggunakan fungsi =XIRR atau =RATE.



Rumus excel: =RATE(Nper, Pmt, PV, FV, Type)
  • Nper = periode atau berapa tahun Anda berinvestasi. Dalam kasus Pak A maka Nper diisi angka 3.
  • Pmt = pembayaran bulanan atau cicilan. Dalam kasus Pak A tidak ada investasi bulanan maka dikosongin.
  • PV = present value atau dalam kasus Pak A diisi dengan modal awal yang dikeluarkan oleh Pak A. Untuk PV jangan lupa di beri tanda minus, karena hal ini berarti ada sejumlah uang yang keluar dari dompet Kita.
  • FV = future value atau dalam kasus Pak A diisi dengan uang yang ada plus hasil investasi.
Khusus untuk kasus Pak A, maka rumus yang digunakan menjadi:

=RATE (3;0;-1000000;1950000)

= 24,93% atau dibulatkan ke atas menjadi 25%.

Kesimpulan:
Cara untuk menghitung pertumbuhan investasi dan bisnis yang telah berjalan lebih dari 1 tahun adalah dengan menghitung CAGR (compound annual growth rate). Silakan praktekan untuk menghitung hasil investasi atau bisnis Anda, Selamat mencoba.


...

Parahita
Ketika kita melakukan valuasi, salah satu inputnya adalah growth. Kita mengasumsikan bahwa dari tahun ke tahun perusahaan akan tumbuh dengan kecepatan yang konstan dalam jangka panjang. Tentu saja hal ini hampir tidak pernah terjadi. Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan labanya  tidak semulus seperti yang diasumsikan.

Kestabilan pertumbuhan laba akan mempengaruhi akurasi valuasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan ilustrasi berikut:



Katakanlah terdapat dua perusahaan A dan B. Laba bersih kedua perusahaan tersebut selama 10 tahun terakhir terlihat pada tabel di atas. Jika hanya melihat tahun pertama dan terakhir, perusahaan tersebut tampak serupa dengan laba bersih pada tahun 2002 sebesar 1,000 dan laba bersih pada tahun 2011 sebesar 4,000. Tanpa memperhatikan bagaimana kestabilan pertumbuhan labanya selama 10 tahun terakhir, ada kemungkinan kita akan salah dalam menyimpulkan tingkat pertumbuhan labanya.

Selama 10 tahun terakhir, tingkat pertumbuhan laba per tahun yang diwakili oleh CAGR  kedua perusahaan adalah sama, yaitu sebesar 16.65%. Perbedaan yang mencolok adalah kestabilan pertumbuhannya yang saya sebut growth predictability. Perusahaan A memiliki growth predictability sebesar 98.75% sementara perusahaan B hanya 54.39%. Tanpa memperhatikan growth predictability, kita akan berasumsi bahwa pertumbuhan perusahaan adalah sebesar 16.65% per tahun.

Kesimpulan yang keliru tersebut akan berpotensi menyebabkan kita melakukan kesalahan valuasi. Mengapa begitu?

Jika kita hanya melihat data 5 tahun terakhir, perusahaan A memiliki CAGR 13.62% dan growth predictability sebesar 98.41%. Nilai tersebut tidak jauh berbeda dengan apabila kita menggunakan data selama 10 tahun terakhir.

Bagaimana dengan perusahaan B?

Selama 5 tahun terakhir, CAGR perusahaan B adalah sebesar 49.53%. Nilai ini jauh berbeda dari perhitungan kita jika menggunakan data 10 tahun. Sementara itu, growth predictability perusahaan B naik drastis menjadi 80.57%. Jika kita melakukan valuasi terhadap perusahaan B dengan hanya menggunakan data 5 tahun terakhir, kemungkinan besar kita akan memiliki kesimpulan bahwa pertumbuhan labanya adalah 49.53% dan bukan 16.65%.

Masih yakinkah kita dengan hasil valuasinya?

Secara grafis, pertumbuhan laba kedua perusahaan dari tahun ke tahun akan tampak seperti ini:



Terlihat bahwa perusahaan A sangat stabil pertumbuhan labanya. Sementara itu pertumbuhan perusahaan B terlihat sangat fluktuatif. Secara kasat mata kita bisa melihat bahwa jika starting point untuk menentukan tingkat pertumbuhan laba bersih adalah tahun 2007, maka besar kemungkinan kita akan membuat kesalahan ketika melakukan valuasi terhadap perusahaan B.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, yang bisa kita lakukan adalah mencari perusahaan yang labanya tumbuh mendekati konstan. Apakah ada perusahaan seperti itu? Ada. Silahkan cek disini untuk daftar perusahaan yang secara konstan naik terus labanya selama 10 tahun terakhir. Anda dapat menentukan sendiri, perusahaan mana yang pertumbuhan labanya ke depan akan lebih mudah diprediksi. Sebagai patokan, sebaiknya growth predictability lebih besar dari 90%.

Thursday, August 13, 2015

Pressure Makes "Diamonds"

Tahukah Anda ? Sebuah bongkahan batu Grafit ini yang diberikan tekanan berupa suhu tinggi sekitar 3500 °C bahkan lebih dan tekanan tinggi pula sekitar 140.000 atm atau lebih serta proses pemotongan dan sebagainya akan menghasilkan sebuah intan yang bernilai tinggi.

Seperti halnya proces diatas, untuk dapat menghasilkan karya terbaik-nya, setiap orang membutuhkan tekanan.

Ada 5 level tekanan yang dapat berpengaruh pada performance seseorang.





Sudahkah kita memberikan tekanan pada diri kita sendiri sebelum dunia menekan kita ?


“Becoming a diamond, it takes a lot of pressure”

Sumber : Agus Gunawan (Chief HCM - PT AGIT - Via Email Blast 31 July 2015)

Wednesday, August 12, 2015

Mengampuni & Melupakan

Alkisah dua orang sahabat karib “Ucok” dan “Usro” yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. 

Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, Ucok menampar Usro.

Usro dengan tanpa berkata-kata, Usro menulis di atas pasir: "Hari ini, sahabat terbaikku menampar pipiku."

Mereka terus berjalan sampai akhirnya menemukan sebuah oasis.

Mereka memutuskan untuk mandi. Usro mencoba berenang namun nyaris tenggelam, tapi Usro berhasil diselamatkan oleh Ucok.

Ketika Usro telah tenang dan rasa takutnya sudah hilang, Usro menulis di sebuah batu: "Hari ini, sahabat terbaikku menyelamatkan nyawaku."

Ucok pun bertanya : "Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasri dan sekarang menuliskan ini di batu?

Usro menjawab : "Ketika seseorang melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar waktu angin datang berhembus dan menghapus tulisan itu. Dan bila sesuatu yang luar biasa baik terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar ia tak akan hilang ditiup angin.

“Tidak ada pemberiaan terindah terkecuali diampuni & dilupakan masalahnya, serta tidak ada perbuatan termulia selain mengampuni dan melupakan masalahnya”

“Forgiveness is not something we do for others. 
We do it for ourselves to get well and move forward“
(Jim Beaver)

Sumber : Agus Gunawan (Chief HCM - PT AGIT - Via Email Blast 24 July 2015)

Tuesday, August 11, 2015

Bakat, Potensi vs Action

Seringkali kita mendengar keluhan-keluhan bahwa:
  • Bukan bidangnya gue tahu???
  • Gimana gue bisa? Gue ga punya bakat...
Kata “tidak berbakat”, “bukan bidangnya” nampaknya menjadi kambing hitam yang paling mudah. Dan biasanya saat mereka ditanyakan mengenai sudah seberapa jauh mereka belajar, berlatih dan mencoba, mereka mulai mencari-cari alasan berikutnya.

Setiap manusia terlahir dengan memiliki potensi yang unik antara satu orang dengan lainnya. Seorang anak yang lahir dari pasangan yang cerdas memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk memiliki potensi kecerdasan seperti halnya orang tuanya. Kalau bakat dan sifat orang tuanya menurun kepada anaknya itu tentunya sudah sewajarnya. Ini logika yang wajar saja. Namun ingat, yang diturunkan kepada anaknya masih bersifat potensi.

Potensi itu akan tetap diam tidak akan menjadi realitas kalau tidak diwujudkan dalam tindakan.
  • Seorang anak yang memiliki bakat menulis tidak akan pernah menjadi penulis apabila ia tidak menulis.
  • Seorang anak yang berpotensi menjadi pelari cepat tidak akan menjadi pelari cepat kalau ia tidak mencoba berlari.
  • Sebuah senapan berpotensi meletus, tidak akan meletus apabila tidak ditarik pelatuknya.
  • Sebuah bom berpotensi meledak, tidak akan meledak apabila tidak disulut sumbunya.

Potensi yang mereka miliki bukan apa-apa apabila tidak diwujudkan dalam suatu tindakan.

Bahkan beberapa pakar menyatakan bahwa kemampuan yang kita miliki hanya 15% yang berasal dari bakat. Selebihnya, yaitu 85%, berasal dari belajar, latihan, dan mencoba.

Dengan demikian, kalau kita belajar dengan benar, melatih diri dengan benar, dan mencoba dengan benar maka kita akan menghasilkan kemampuan yang jauh lebih besar dari pada mengandalkan hanya pada faktor bakat saja.


“You may never know what result come from your action,
But if you do nothing, there will be no result”
(Mohammad Gandhi)

Sumber : Agus Gunawan (Chief HCM - PT AGIT - Via Email Blast 10 July 2015)

Sunday, August 9, 2015

Tips Membuka Bisnis Kost



Bisnis rumah kost  sedang banyak dilirik oleh banyak orang. Hal ini disebabkan selain menguntungkan modal yang dikeluarkan tidak sebesar membangun rumah kontrakan tapi pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar. Berikut adalah tips untuk Anda yang ingin memulai bisnis rumah kost.

- Lokasi
Pemilihan lokasi adalah hal yang penting untuk semua jenis usaha. Dari penentuan lokasi kita sudah bisa memprediksi siapa konsumen kita. Sama halnya dengan kost-an jika rumah kost-an Anda diperuntukkan untuk mahasiswa pilihlah lokasi rumah kost-an dekat dengan gedung universitas.

- Jaminan keamanan, kenyamanan dan kebersihan
Persaingan adalah hal yang pasti ada setiap Anda memulai usaha. Untuk bisnis rumah kost sendiri persaingan terletak pada fasilitas kamar kost yang ditawarkan. Jika banyak rumah kost lain yang sudah memiliki fasilitas yang sama dengan Anda. Hal yang Anda dapat lakukan untuk membedakan rumah kost Anda dengan yang lain adalah jaminan keamanan,  dan kebersihan yang Anda dapat tawarkan sebagai salah satu keuntungan yang didapat jika menyewa kamar kost di rumah kost Anda.

- Harga
Penentuan harga adalah hal yang sulit dilakukan karena memiliki banyak pertimbangan dalam melakukannya. Untuk bisnis rumah kost  harga  dapat ditentukan dengan mengamati siapa konsumen rumah kost Anda, jika mahasiswa tentu Anda usahakan menargetkan harga yang tak terlalu mahal. Penentuan harga juga terpengaruh oleh faktor lokasi strategis. Jika kos berada di kawasan perkantoran harga yang dapat ditarik bisa lebih besar daripada harga untuk mahasiswa karena konsumen pasti lebih banyak karyawan. Asalkan fasilitasnya lebih lengkap serta lebih baik

- Layanan tambahan
Layanan tambahan juga dapat dijadikan pertimbangan dalam mempromosikan rumah kost Anda. Seperti akses wifi 24 jam, layanan  laundry atau jasa memasak makanan. Dengan layanan tambahan itu Anda bisa mendapat penghasilan tambahan.

- Fasilitas
Fasilitas sangat penting untuk diperhatikan, karena fasilitas dapat memengaruhi  harga dan kepuasan konsumen. Contohnya, kamar AC, tentu harganya lebih mahal daripada memakai  kipas angin. Pasalnya, kamar AC akan lebih memancarkan kenyamanan.  Adanya tempat tidur, meja belajar , lemari pakaian dan kamar mandi di dalam kamar turut menambah harga sewa yang lebih mahal karena tersedia fasilitas bagi sang penyewa.

- Seleksi
Menyeleksi orang baru yang akan menyewa kamar kost Anda merupakan hal penting. Jangan sampai orang dengan latar belakang yang tidak baik menjadi salah satu penghuni kamar kost Anda (Kasi contoh orang dengan latar belakang tidak baik seperti apa supaya jelas. Misalnya, pemabuk atau pernah dipenjara dan lain-lain) . Untuk itu penyeleksian seperti menanyakan informasi dasar dari calon penyewa seperti interview ringan/halus sangat penting untuk memperoleh informasi seperti apa orang yang ingin menyewa kamar kost Anda.


...

Sebelum Anda memulai bisnis Rumah kost pastikan Anda mengetahui  risiko yang akan  Anda hadapi sebagai antisipasi dengan begitu jika halangan datang, Anda telah siap menghadapinya. (Artikel lain yang berguna : tips dan trik bisnis kostan serta pajaknya)

Sumber : Rumah123.com

Thursday, August 6, 2015

Nyamuk dan Golongan Darah O



Ini Alasan Mengapa Beberapa Orang Lebih Sering Terkena Gigitan Nyamuk

Pasti menyenangkan untuk menghabiskan waktu di luar rumah ketika udara dan cuara sedang cerah. Namun, tahukah Anda hal apa yang tidak menyenangkan? Ya, menghabiskan waktu di luar ruang dan mendapatkan gigitan nyamuk.

Namun saat memperhatikan orang-orang di sekitar, Anda akan melihat ada beberapa orang yang lebih sering digigit nyamuk dan ada yang tidak. Di masyarakat, terdapat banyak kesalahpahaman mengenai penyebab hal tersebut.

Peneliti menyatakan bahwa penyebab utama dari kerentanan tersebut adalah faktor golongan darah. "Kami belum memahami secara lengkap mengapa isu tersebut dihubungkan dengan golongan darah," ucap Elizabeth Tanzi, MD, ahli penyakit kulit di Washington seperti dikutip dari Women's Health Magazine pada Kamis (25/6/2015).

"Biasanya golongan darah O yang lebih menarik bagi nyamuk," imbuh Elizabeth. Selain itu, Elizabeth juga mengungkapkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh sensitivitas kulit. Jadi, sementara beberapa orang mendapatkan gigitan lebih banyak, beberapa orang menyadari banyak digigit karena kulit mereka yang bereaksi.

"Jika Anda memiliki kulit yang lebih sensitif, gigitan serangga dapat mendorong pelepasan sel inflamasi (peradangan) pada area tersebut, mirip dengan reaksi gatal-gatal. Ketika digigit, mereka bisa mengalami pembengkakan," ucap Elizabeth.

Jika Anda adalah salah satu yang sangat mudah mendapat peradangan, Anda dapat mempersiapkan diri dengan sedikit antihistamin dalam semprotan serangga. "Mulailah menggunakannya untuk menghindari pembengkakan. Histamin akan distabilkan dalam sistem Anda. Jadi, jika Anda memutuskan untuk piknik atau melakukan kegiatan di luar, sebaiknya gunakan obat alergi," ungkap Elizabeth.

Penjelasan biologis juga membuktikan tidak ada hubungan antara warna baju atau wangi parfum yang mampu menarik nyamuk. Untuk makanan, Elizabeth mengatakan bahwa makan makanan yang manis dapat menarik nyamuk. Tetapi peneliti tidak mengetahui secara jelas jika itu berhubungan dengan pola makan.

Tidak hanya itu, penelitian di Journal of American Mosquito Control Association menemukan bahwa nyamuk akan lebih tertarik pada orang yang minum bir. Namun, penelitian tersebut masih kecil yang hanya melibatkan 13 partisipan dan Elizabeth belum mendengar bukti bahwa meminum bir dapat meningkatkan kemungkinan digigit nyamuk.

Sumber : Detik
...

Nyamuk Lebih Tertarik pada Orang dengan Golongan Darah O?

Pada musim kemarau seperti sekarang, bukan hanya cuaca panas yang membuat kita merasa tidak nyaman, melainkan juga banyaknya nyamuk yang berkeliaran. Gigitan nyamuk memang sungguh menyebalkan, belum lagi kalau ternyata nyamuk tersebut adalah pembawa virus demam berdarah.

Ada beberapa mitos seputar perilaku nyamuk yang masih dipercaya. Misalnya, memakai parfum bisa menarik nyamuk, atau nyamuk lebih suka dengan orang bergolongan darah tertentu. 

Pisahkan mitos dengan fakta melalui penjelasan dari Joseph Conlon dari Asosiasi Pengendalian Nyamuk Amerika berikut ini.

- Setiap nyamuk pasti menggigit
Salah. Hanya nyamuk betina yang menggigit karena ia butuh darah untuk protein dan energi dalam memproduksi telur. Nyamuk jantan mencari makan dari nektar bunga. Ada juga nyamuk yang tidak menggigit manusia sama sekali karena ia menyasar burung, reptil, dan mamalia lain. 

- Nyamuk tertarik pada wangi parfum
Benar. Nyamuk memang mencari nektar bunga sebagai sumber nutrisi gula. Jadi, menurut Conlon, mungkin saja saat kita memakai parfum dengan aroma bunga yang dominan, hal tersebut akan menarik nyamuk untuk menggigit. Bila Anda tak mau jadi sasaran nyamuk, sebaiknya hindari wangi bunga mawar, lavender, atau gardenia. 

- Nyamuk lebih suka orang yang banyak makan manis
Salah. Memang benar ada orang yang secara alami lebih menarik bagi nyamuk sehingga banyak yang mengira bahwa itu karena darah mereka lebih punya rasa. Faktanya, mungkin hal itu karena aromanya. Nyamuk menyukai aroma tertentu dari kulit, kehangatan, kelembaban, asam laktat, karbon dioksida, dan faktor lain yang belum dikenali.

"Ketertarikan nyamuk ditentukan oleh aroma seseorang, bukan hanya faktor tunggal. Seperti halnya anjing mendeteksi aroma individual seseorang, demikian pula halnya dengan nyamuk," kata Conlon. 

- Nyamuk menyukai orang dengan golongan darah tertentu
Benar. Penelitian menunjukkan, orang dengan golongan darah O cenderung disukai nyamuk. Namun, itu hanya porsi dari golongan O yang disekresi oleh molekul tertentu, melalui air liur, keringat, dan lendir.

- Ibu hamil lebih sering digigit nyamuk

Benar. Penelitian menunjukkan, nyamuk cenderung menggigit ibu hamil. Ini bukan karena volume darah calon ibu meningkat sampai 50 persen selama kehamilan, melainkan karena ibu hamil memproduksi panas dan karbon dioksida. 


...

Nah akhirnya saya mendapatkan artikel yang memang selama ini saya cari. Sebuah kebenarang tentang nyamuk dan golongan darah O. Ternyata memang golongan darah saya lebih menarik. Mungkin rasanya lebih manis dan aromanya lebih menggoda daripada golongan darah lain ya, apalagi saya orangnya gampang keringatan. 

Sekarang saya tahu jika ingin beraktivitas di daerah panas dan terbuka, saya harus menggunakan celana panjang dan sepatu untuk menghindari serangan nyamuk pada daerah yang cenderung kurang gerak dan di lokasi yang gelap seperti dibawah meja. Yah memang ini takdir untuk memiliki golongan darah yang menarik bagi nyamuk. Disyukuri saja karena mungkin golongan darah O juga memiliki potensi lain seperti bisa mendonorkan darah ke non O yang disebut juga universal. :)

Wednesday, August 5, 2015

Kumpulan Istilah Startup Teknologi - Oleh TechinAsia

Berbicara tentang startup adalah sesuatu yang sangat menarik apaagi dalam 3 tiga tahun belakangan ini. Banyak sekali startup baik diluar negeri maupun dalam negeri yang sering diperbincangkan secara "exclusive". Sebut saja mereka adalah Uber, AirBnB, GrabTaxi, Tokopedia, BukaLapak, OLX, UrbanIndo, Disdus, Lazada, Bridestory, Traveloka, Gojek dan seterusnya... Kalau saya tulis masih banyak lagi yang bisa saya tulis. Kiranya mereka mewakili beberapa industri yang ada.

Untuk yang di Indonesia sendiri beberapa lahir sebelum 2010, tapi mayoritas yang saya tulis diatas lahir setelah 2010 yang mana artinya umurnya masih < 5 tahun dan pendanaannya masih dalam tahap awal dan masih bisa sangat berkembang lagi. Selain daripada startup company itu sendiri, tentunya ada venture di belakangnya. Beberapa yang berasal dari Indonesia yang cukup terkenal adalah GEPI, Indigo Ideabox, dan MerahPutih.

Kembali ke topik artikel ini, dibawah ini adalah kumpulan istilah startup teknologi yang saya ambil dari TechinAsia Indonesia. Beberapa istilah sudah saya pahami dan beberapa juga baru saya mengerti disini. Tentunya ini akan menambah wawasan kita apalagi bagi kita yang berencana juga untuk mendirikan startup kita sendiri. Semoga bermanfaat.


Apabila Anda baru memasuki dunia startup teknologi dan sering menghadiri acara seminar, launching, atau membaca media online yang mengupas tentang startup teknologi mungkin Anda akan merasa bingung dengan sejumlah istilah asing seperti pivot, pra-series, acqui-hire, dan banyak istilah lainnya. Untuk membantu Anda memahami istilah-istilah tersebut, melalui artikel ini Tech in Asia akan memberikan penjelasan dari sejumlah istilah yang umum digunakan di dunia startup.


Investasi dan akuisisi


#Venture Capitalist: Investor yang berinvestasi pada sebuah venture capital, investasi penyertaan modal pada startup potensial.


#Venture Capitalist Utama (investor utama): merupakan venture capital yang bertanggung jawab untuk menyokong_ startup_ atau berinvestasi paling besar dalam pendanaan di tahap tertentu. Dalam kedua kasus, mereka terlibat aktif dalam perusahaan investasi. Mereka ikut dalam rapat dewan direksi sebagai direktur dan terlibat dalam portofolio sehari-hari.


#Venture Capital: merupakan perusahaan yang mendapat dan mengumpulkan pendanaan dari sejumlah konglomerat dan instisusi dengan tujuan untuk diberikan kepada perusahaan rintisan. Nantinya venture capital (VC) akan menerima imbalan sejumlah saham dari perusahaan rintisan yang mendapat pendanaan.


#Angel Investor: Seorang investor yang menggunakan dana pribadinya untuk berinvestasi pada sebuah startup dengan imbalan saham perusahaan tersebut.

#Round: adalah unit penggalangan dana. Round bisa disebut juga dengan tahap. Misalnya, round pertama disebut dengan “seed round” atau pendanaan tahap awal. Kemudian round berikutnya disebut “Seri A”, “Seri B”, “Seri C”, dan seterusnya. Round terakhir disebut sebagai “final round”.

#Seed funding: merupakan istilah bagi startup yang mendapat pendanaan tahap awal atau untuk kali pertama sebelum seri pendanaan berikutnya. Saat ini, besaran seed funding di Indonesia berkisar antara Rp500 juta hingga Rp1,5 miliar.

#Exit: memiliki dua pengertian, yakni exit yang baik dan buruk. Exit dikatakan baik apabila startup tersebut berhasil mencapai IPO atau M&A (Merge & Acquisition) dengan perusahaan lain. Sedangkan exit yang buruk adalah cara lain untuk mengatakan apabila sebuah startup gagal atau tutup karena sejumlah alasan.

#IPO (Initial Public Offering): Dalam bahasa Indonesia disebut juga penawaran publik perdana atau peluncuran ke pasar saham adalah momen saat saham sebuah perusahaan dijual kepada investor institusional yang kemudian dijual ke masyarakat umum di pasar saham untuk kali pertama.

#Acqui-hire: merupakan istilah yang dipopulerkan oleh Google pada pertengahan tahun 2000. Kondisi itu terjadi saat sebuah perusahaan besar merasa ide dari sebuah startup itu sangat buruk, tetapi memiliki tim yang berbakat. Sehingga perusahaan tersebut melakukan akuisisi untuk mendapatkan tim tersebut sebagai bonus.

Inkubator dan Akselerator


#Inkubator: adalah ruang pendukung, yang menjadi tempat berkembangnya startup. Kebanyakan inkubator menawarkan saran bagi para ahli, pelatihan serta dukungan keuangan untuk perusahaan muda, serta ruang kantor bagi perusahaan tersebut agar dapat berkembang.

#Akselerator: Program yang menerima aplikasi terbuka untuk mengikuti kelas gabungan startup (dikenal juga sebagai cohort ) yang terdiri atas sebuah tim pendiri kecil dengan ide yang dikembangkan secara eksternal. Program seperti ini menyediakan dukungan melalui sejumlah kecil modal awal, bimbingan, pelatihan, dan acara promosi dalam periode terbatas, biasanya 3–4 bulan. Startup yang lulus dari program ini akan berkesempatan mendapatkan investor saat demo day.

#Demo Day: Demo day biasanya diadakan pada tiap akhir masa inkubasi. Kegiatan ini merupakan kesempatan pertama bagi startup untuk bertemu dengan para calon investor.

#Coworking space: adalah ruang perkantoran tempat pekerja mandiri seperti entrepreneur , programmer lepas, dan desainer web saling berbagi. Co-working space akan menyediakan meja, ruang konferensi, dan koneksi internet untuk mendukung penggunanya bekerja. Tujuan utamanya bukan sekadar menyewakan ruang perkantoran, melainkan sebagai sebuah tempat komunitas yang sinergis tempat para entrepreneur penggunanya bisa mengembangkan jejaring mereka dan menghasilkan ide-ide baru.

Teknis


#API - Application Programming Interface: adalah interface dengan serangkaian fungsi atau rutinitas yang memungkinkan pengembangan untuk menyelesaikan tugas tertentu atau memungkinkan untuk berinteraksi dengan komponen software tertentu.

#UI (User Interface): atau desain antarmuka yang ditampilkan ke pengguna. Para pelaku di industri ini sering menaruh kedua akronim ini bersamaan ketika berbicara tentang fungsi dan estetika produk tertentu.

#UX (User Experience): mengacu pada pengalaman pengguna.

#Growth Hacking: merupakan istilah yang ditujukan bagi tim marketing, sales, atau asosiasi yang berhasil melakukan strategi khusus dengan melakukan “hacking” agar performa mereka meningkat drastis. Penambahan kata “hacking” ini dikarenakan mereka yang berprofesi di ranah nonteknis juga ingin disebut sebagai “hacker”.

#Pivot: merupakan istilah bagi sebuah startup yang melakukan perubahan saat ia sadar bahwa apa yang sudah dilakukan tidak berjalan. Akan tetapi perubahan yang dilakukan masih sesuai dengan ide awal mereka.

Bisnis


#Monetisasi: adalah konversi produk, atau aset, menjadi alat pembayaran yang sah. Pada dasarnya, ini adalah cara halus berbicara tentang bagaimana Anda dapat membuat sesuatu yang dapat dikomersilkan.

#KPI (Key Performance Indicator): cara mengukur seberapa efektif perusahaan Anda mencapai tujuannya. Banyak organisasi menggunakan ini untuk memastikan target terpenuhi. Hal ini sangat penting bagi perusahaan muda untuk melacak keberhasilan awal mereka di pasar.

#ROI (Return of Investment): yang tinggi memiliki arti bahwa suatu perusahaan menghasilkan uang di atas biaya investasi. Ini adalah singkatan favorit lainnya bagi para startup, digunakan untuk mengevaluasi keuntungan dibandingkan dengan modal yang diinvestasikan.


#Cost benefit analysis (CBA): atau analisis biaya manfaat adalah analisis tentang perbandingan atau selisih antara penerimaan yang diperoleh dan ongkos yang dikeluarkan dari suatu kegiatan. Jika penerimaan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan, kegiatan itu dianggap positif , artinya dapat dilakukan. Kalau tidak, kegiatan atau proyek tersebut tidak perlu dilaksanakan.


Sumber: TechinAsia Indonesia

Tuesday, August 4, 2015

Pekerjaanmu Membentuk Karaktermu - Oleh Pelita Hidup

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?” Lukas 16:10-12



Tahukah Anda bahwa Tuhan memakai pekerjaan kita sebagai alat dan sarana untuk membentuk karakter kita?

Dalam kitab Kejadian, kita dapat membaca kisah tentang Yusuf. Tuhan memberikan sebuah visi kepada Yusuf bahwa ia kelak akan menjadi seorang pemimpin besar, tetapi selama 40 tahun ia menghabiskan hidupnya dengan menjadi budak; bahkan ia menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan bekerja di dalam penjara. Itulah medan ujian bagi Yusuf yang dipakai oleh Tuhan untuk membentuk karakternya, dan ketika saatnya tiba, Tuhan mengangkatnya dari medan ujian tersebut dan menempatkannya di tempat dimana Ia ingin Yusuf seharusnya berada yaitu Raja Muda di Mesir. Selama masa-masa susah dan berat itu Tuhan membentuk karakter Yusuf.

Allah lebih peduli mengenai diri Anda daripada apa yang Anda lakukan. Ia lebih tertarik kepada karakter Anda daripada karir yang Anda miliki. Tetapi Tuhan juga memakai tempat kerja dan pekerjaan Anda sebagai sarana untuk membentuk karakter Anda. Sejatinya, tempat kerja Anda adalah sebuah kursus kehidupan dalam hal pengembangan dan pembentukan karakter Anda.

Apakah Anda memiliki seorang atasan yang membuat Anda senewen? Coba pikirkan hal ini. Allah memakai atasan Anda tersebut untuk menguji kesabaran Anda dan Ia dapat memakai tempat kerja yang tidak Anda sukai  untuk membentuk dan membangun karakter Anda. Ia menanam benih kasih, sukacita, damai sejahtera dan kesabaran dalam hati Anda dan membuat benih-benih tersebut tumbuh subur selama Anda bekerja di tempat tersebut dan mengerjakan pekerjaan Anda.

Anda mungkin sedang berada di tempat kerja Anda sekarang dan bertanya-tanya, “Mengapa ini terus berlanjut? Mengapa bekerja di tempat ini terasa berat dan sulit? Mengapa semua orang di kantor mengesalkan? Kenapa aku tidak bisa merasa bahagia berada di tempat kerjaku?” Anda sebenarnya menanyakan pertanyaan yang sama dengan apa yang ditanyakan oleh Salomo di kitab Pengkothbah 1:3: “Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?

Jawabannya adalah karakter. Hidup kita sekarang merupakan persiapan untuk hidup yang kekal nanti. Anda tidak akan membawa karir Anda ke Surga, tetapi karakter Anda-lah yang akan Anda bawa ke sana. Dan sementara Anda berada di dunia ini, Allah sedang membentuk dan mengembangkan karakter Anda tersebut serta menguji kesetiaan Anda. Apakah Anda akan tetap melakukan hal yang benar ketika Anda tidak ingin melakukannya – entah karena kondisi atau situasi yang sedang Anda alami di tempat kerja atau sekedar hanya karena perasaan Anda saja. Allah selalu melihat dan mengawasi kita sehingga Ia dapat menentukan tugas atau jenis pekerjaan apa yang akan Ia percayakan kepada kita ketika nanti kita masuk dalam masa kerajaan Surga yang kekal.

Dalam Lukas 16:10-12, Yesus berkata, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar…. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?” 

Jadi sekarang, apakah tantangan dan pergumulan yang sedang Anda hadapi di tempat kerja? Sudahkan Anda mengerti bahwa seberat apapun pekerjaan dan lingkungan tempat kerja Anda, Allah sengaja menempatkan Anda di situ untuk membentuk karakter Anda? Mari kita belajar dari Yusuf yang walaupun secara manusia mengalami berbagai keadaan yang sangat menyesakkan hati, tetai tetap berpegang teguh pada iman dan janji Tuhan serta tetap melakukan kebenaran dan melakukan yang terbaik untuk setiap tugas dan pekerjaan yang dipercayakan kepadaNya. Dan pada waktunya, Allah meninggikan Yusuf dan menggenapi visi yang Ia taruh di hati Yusuf.

Maukah Anda menjadi seperti Yusuf?

“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Kolose 3:23

Sumber : Pelita Hidup 30 April 2015


...

Sharing diatas sangat memberkati saya sekali. Kondisi pekerjaan saya sedang tidak berada dalam kondisi yang baik. Ada saja tantangan yang selalu muncul di saat yang tidak terduga. Semuanya ini terus terang sangat menguras tenaga dan pikiran. Tentunya saya tidak akan lupa untuk beryukur untuk segala hal lainnya yang masih berjalan dengan baik serta tidak lupa juga untuk selalu berusaha dan berdoa lebih lagi agar saya dapat kelancaran dan dapat melalui tantangan yang ada saat ini dengan baik.

Saya ingin belajar lebih setia dengan perkara-perkara yang Tuhan percayakan dalam hidup saya khususnya melalui pekerjaan, atasan dan rekan kerja saya. Tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya tidak akan saya lakukan setengah hati. Saya percaya bahwa semuanya terjadi karena Tuhan yang mengijinkan itu terjadi dan Ia ingin membuat karakter saya lebih baik lagi. Semoga renungan ini juga bermanfaat bagi teman-teman lain yang membacanya. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin. :)

Monday, August 3, 2015

6 Rules to Make Your Dashboards Stunningly Functional - by MicroStrategy

So far in this series, we’ve covered the basic principles that determine how we visually perceive information. Now it’s time to apply them to designing information-driven apps. Over years of working with dashboards and information presentation tools, I’ve identified 6 guiding principles that every information-driven app should strive to be:
  1. Informative
  2. Intuitive
  3. Interactive
  4. Stylish
  5. Deductive
  6. Actionable
...

1: Informative
One of the most common design mistakes people make is forgetting the difference between ‘data’ and ‘information’. Simply providing access to data or displaying any available data on a subject does not make for a well-designed dashboard. Data needs to be presented in a format which transforms it into information that can be readily consumed. It is important to remember to design around the business process and not around data. Also, information in an application should flow in a way that reflects a business user’s train of thought.



Things that can make your dashboard informative:
  • KPIs: Present up-to-date information on critical business metrics and put the most relevant information first.
  • Trends: Show performance over time to add context.
  • Comparisons: Show these based on time, geography, or other natural hierarchies relevant to the business process.
  • Alerts or exceptions: Quickly communicate whether something is excellent, horribly wrong, below or above a threshold—anything that should spark an immediate action.
  • Relative performance: Present information in relation to other business metrics/functions, internal competition-fostering metrics (ranks), and competitor information, if available.
2: Intuitive
If applications and reporting suites are difficult to use, users won’t want to use these tools, and critical information will go unused. There is nothing more frustrating to a business user than interfaces or workflows that disrupt the ability to get the job done. Rather, applications should be intuitive enough to drive user adoption while encouraging people to make decisions based on timely data.

Things that can make your information-driven app easy to use are:
  • Keep it simple! Follow the basic guidelines of design discussed in the previous blogs of this series.
  • Arrange the information in a way that makes sense to a business user. Use data subject areas, time granularity changes, ‘Cause and Effect’ relationships, etc. Group metrics or information that goes together to paint a story. Always provide a link to a FAQ page that explains the metric definitions.
  • Avoid folder navigation. Use dashboard linking to create a workflow. Always provide a way back to the previous screen.
  • Minimize the number of clicks to find answers.
  • Make the app mirror a business workflow.
3: Interactive
People naturally want to interact with an application to explore information. They want to slice and dice, drill to, drill across, etc. In MicroStrategy, elements that provide interactivity include: selectors, panels, interactive features of a widget, layouts, info-windows, drill downs, navigation, and more. With so many choices to make an app interactive, it’s easier to point out what to avoid in order to keep your application interactive, intuitive, and easy to use.

Guidelines to keep it simple, yet interactive:
  • Too much of anything is a bad idea! Focus on what’s important.
  • Make everything navigable within 3 clicks.
  • Don’t use more than 3 selectors. If you have more than 3 selectors, use the Filter panel so that the interface is not overcrowded with selection options.
  • Only use info windows on certain elements. If you think that the user will always click/tap on an info window, then that information should be presented upfront.
  • If there is a drill down enabled, the users should always have a way to get back to their previous screen.

4: Stylish
It’s all about form AND function today. Invoking one without the other can be a detriment to user adoption. To achieve this goal for dashboards and apps, I have always found it useful to work with a graphic designer. Remember to keep in mind the basic principles we have already discussed in the earlier blogs!

More tips to make your app look better and function great:
  • Create a sense of pride and ownership by using corporate logos, corporate color palette, etc.
  • Use updated icons, sleeker buttons, etc. Revisit older dashboards to update them for modern UI/UX looks.
  • Use Icons in place of words. Let the Information be the most of the “wordy” content on the dashboard.
  • Avoid using a lot of darker colors together; use contrast to increase text visibility.
  • Use gradients of the same color instead of contrasting colors.
5&6: Deductive and Actionable
In the very first blog of this series, we established that visual dashboard design is successful if the user can identify a problem, determine why it occurred, and quickly decide what to do about it. So our dashboards should ultimately support this by being deductive and actionable. There are different ways to deliver “deductive” quality, depending on the user. Some users like to be presented with the final inference from data (high level executives, senior leadership, etc.) while other users, like functional analysts, may need access to a wider swath of data to be able to ask ad-hoc questions. Thus, you will have to adopt different tactics tailored for each audience. For analysts, consider integrating Visual Insight into the dashboard suite (more to come on this topic in the later blogs).

MicroStrategy Transaction Services provides the “actionable” function for a dashboard. Integrating in the ability to take action within the app makes it a true workflow-based app. A user can now see the data, figure out the next steps, and actually do it all in one place.

How to keep it simple:
  • Design simple transactions.
  • Preferably, keep the number of actions on a dashboard limited to avoid overload and confusion.
  • Keep the transaction option very relevant to the problem at hand, and the information presented should allow them to complete the transaction
...

Source: Mamta Chirmade - MicroStrategy Blog


...

I have been working with MicroStrategy in many opportunity. The differentiate or special things about MicroStrategy is no 6. MicroStrategy offer something that isn't owned by any vendor right now. It is transaction services. It allow user to do some action and create "simple" apps on the top of the Analytics, right beside their dashboard.

MicroStrategy offer very custom dashboard that can be built with your style and creativity. Although the development is not as simple as other vendors, the functionality and customization is very rich. There is also an offline capability where you can set up at the development so the users can enjoy the dashboard and transaction without being worry of the internet access. You can enjoy MicroStrategy on iOS and Android. MicroStrategy offer native mobile application, so you can access your data and information on the go.

Saturday, August 1, 2015

Operasi Pembinaan Kependudukan

Pagi ini saya kedatangan tamu tak diundang. Tamu tersebut berasal dari pemerintahan administrasi setempat daerah tempat kost-an saya. Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa sedang ada pendataan untuk para pendatang yang bukan asli Jakarta. Saya kemudian diminta KTP oleh mereka dan meminta saya untuk mengambilnya di pos komplek perumahan, sekalian dengan mengambil sesuatu sebagai tanda pengenal.


Setibanya di lokasi, ternyata masih penuh sekali. Banyak orang masih mengantri untuk melakukan proses administrasi tsb. Padahal saya sudah datang agak siang supaya tidak terlalu mengantri. Ketika tiba disana, aliran layanan menurut saya tidak jelas, saya entah harus kemana dan menghubungi siapa. Ya beginilah memang di Indonesia, gumam saya dalam hati. Akhirnya mau tidak mau saya harus bertanya pada orang yang mengantri dan orang yang sibuk meng-cap kartu sementara.

Ketika bertanya, saya diminta membawa fotocopy KTP. Langsung saya emosi dan berkata bagaimana mau fotocopy kalau KTP nya saja ditahan disini. Tadi dibilangnya saya tinggal ambil saja disini tanpa embel-embel apapun. Saya minta tolong untuk fotocopy oleh mereka saja, kan mereka adalah petugas administrasi. Jawaban mereka tidak ada, silahkan ditempat lain. Spontan saya bilang, ya kalau begitu ya jangan minta KTP nya dulu donk sambil berlalu untuk mencari tukang foto copy yang lokasinya paling dekat 1 km dari pos saat itu.

Yah memang inilah Indonesia, serba gak jelas. Masa fotocopy saja tidak ada padahal UPS saja bisa dianggarkan, gumam saya dalam hati. 2 perkara kecil, yakni aliran layanan yang tidak jelas dan SOP layanan itu sendiri yang membuat orang kadang jengkel mengurus hal-hal administrasi. Tanpa menghilangkan dan menyamaratakan semua orang, disana juga ada orang-orang yang baik dan mau membantu dan melayani dengan tulus. Akhirnya setelah 45 menit menunggu, KTP sementara saya jadi dan berlaku untuk 1 tahun. Perjuangan di hari libur ini lumayan menguras emosi. Semoga kedepannya pelayanan seperti ini bisa lebih baik lagi.