Friday, December 30, 2016

Cerita Penutup 2016 - Akhir yang bahagia?

Ketika saya menulis ini, saya sedang memikirkan bagaimana caranya untuk selalu sehat sehingga bisa melakukan pekerjaan dan kegiatan dengan sebaik-baiknya. Satu hal yang terlintas tentang bagaimana untuk selalu sehat adalah dengan berbahagia. Kalau dulu jaman kecil, saya suka bernyanyi lagu yang judulnya adalah "Hati Yang Gembira Adalah Obat". Kalau sudah sakit, hati yang gembira adalah salah satu obatnya. Tetapi kalau tidak sakit, hati yang gembira adalah salah satu faktor yang menjaga kesehatan kita. Coba saja kalian ketik di google: "bahagia mempengaruhi kesehatan" atau "happiness affects health".

Nah sekarang, bagaimana caranya agar kita bahagia senantiasa? Bahagia itu otomatis didapatkan ketika sedang liburan atau baru saja dapat hal yang menyenangkan, misalnya dapat hadiah, dapat hasil tes yang bagus, dapat bonus atau promosi ditempat kerja, dan sebagainya. Lalu bagaimana jika sebaliknya? Kita sedang berada dalam masalah? Atau sedang menanti atau menunggu sebuah ketidakpastian? Atau hal-hal yang terjadi tidak sesuai rencana?

Banyak hal yang tidak mengerti dalam kehidupan ini. Apa yang kita terima atau rasakan seringkali atau pastinya terjadi dari perbuatan yang kita lakukan di masa lalu. Kalau misalnya kita lebih suka mengerjakan tugas dengan menyalin punya teman, tentunya sekarang kita tidak ahli ketika diberi tugas itu lagi. Atau contoh sederhana lainnya adalah karena dulu suka ikut komunitas, maka relasi dan teman kita banyak. Masih banyak contoh lain, tapi intinya yang ingin saya katakan adalah semuanya sebab akibat.


Kembali ke diri sendiri, jadi apakah semua itu salah kita?
  1. Apakah kita kurang berusaha maksimal?
  2. Apakah kita salah pilih keputusan?
  3. Dan sebagainya
Banyak hal yang tidak kita mengerti dalam hal ini. Tidak semua sebab akibat itu kita mengerti proses-nya. Ada yang bisa kita pahami secara logika, ada juga yang memang itu adalah rahasia kehidupan. Jadi jawabannya adalah MUNGKIN.

Terlepas dari segala kemungkinan yang ada, berarti bisa jadi tidak sepenuhnya semua dari hal yang terjadi (sebab-proses-akibat) itu salah kita. Disini penulis bukan mengajarkan untuk mencari kambing hitam atas kesalahan kita ya. Hehe...

Kita harus objektif terhadap apa yang terjadi. Terkadang dari hasil yang kurang atau tidak memuaskan tersebut, kita bisa mendapatkan sesuatu yang lain. Bisa jadi sesuatu yang lain itu muncul dari proses-nya (minimal: pelajaran) ataupun dari hasil lainnya yang tidak kita harapkan yang muncul di akhir (minimal: hikmah). Kadang pelajaran dan hikmah yang kita dapatkan pada perjalanan kehidupan, bisa jadi lebih berharga daripada tujuan itu sendiri.


Cobalah untuk berpikiran positif dan melihat dari kacamata positif, serta bersyukur untuk hal yang telah kita alami, sehingga hati kita lebih bahagia.

Cara selanjutnya untuk bisa lebih bahagia adalah jangan biarkan ekspektasi kita menjadi bumerang bagi kita sendiri. Hal sederhana pun akan menjadi rumit apabila kita berekspektasi berlebihan.


Sederhana-nya : ingatlah bahwa segala hal yang kita lakukan tadi didasari bahwa kita ingin hidup kita lebih baik. Ingatlah bahwa ini bukanlah akhir.

Bahagia itu sederhana kok. Bukan terus menghabiskan waktu dengan belajar kegagalan apalagi bersedih, melainkan berpikir bijak (bukan rumit) dan selalu bersyukur (bukan marah) atas hal yang kita terima dan alami. Dengan aura positif dan bersyukur tadi kita bisa menangkal stres yang akan muncul yang mengakibatkan kita menjadi kurang bahagia dan mengancam kesehatan kita.

Cara dan sudut pandang kita akan sangat mempengaruhi cara kita merespon. Sekali lagi input (respon) yang positif akan mengeluarkan output yang positif. Berpikir positif akan membuat kita bersyukur dan bahagia. Jadi kalau di sambungkan ke moment tahun baru seperti judul blog ini, apakah ini adalah akhir yang bahagia? 2016 terasa sangat cepat bagi saya. Tidak terasa tinggal besok aja hari terakhirnya. Banyak hal bahagia yang saya alami di 2016 ini ditengah masih banyak rencana dan harapan yang gagal atau belum terealisasi di tahun ini. #JawabanGaNyambung
Jawaban sebenarnya adalah: saya bahagia dengan segala hal yang saya terima dan lalui di 2016 ini terlepas daripada hal yang saya sampaikan sebelumnya.
Marilah di penghujung tahun ini, baiknya kita sejenak merenung dan mengevaluasi diri kita terhadap yang terjadi. Jangan kelamaan! Jangan sampai ketika nanti di tahun 2017 orang lain sudah mulai bekerja mengejar mimpi dan harapan, kalian masih saja fokus di masa lalu. Ibarat mobil, spion itu kecil dan memang berguna, tapi ya pastinya kita berkendara itu ke depan bukan belakang. Oleh karena itu kaca depan yang bersih itu yang lebih berguna. 

Kita perlu membersihkan (merenung dan evaluasi) sehingga kita mendapatkan kaca depan yang bersih (siap dipakai) untuk memulai petualangan baru di 2017, untuk bekerja dan menyetir menuju tujuan kita. Akhir kata, mohon maaf apabila ada salah kata dan selamat tahun baru 2017. Semoga harapan dan rencana yang sudah dibuat bisa terwujud dengan lancar, yang belum terealisasi di 2016 bisa direalisasikan dan yang gagal bisa tergantikan... Yang terpenting, semoga di 2017 nanti kita bisa selalu bahagia... :)

1 comment:

  1. There are so many reasons to consume herbal incense. One of the best reasons is it can calm your mind and helps you to concentrate. Further, the aromatic fragrance of herbal incense can turn the environment refreshing.

    ReplyDelete

Share Your Inspiration...