Monday, October 20, 2014

Business Intelligence untuk Perbankan / BI For Banking

Saat ini industri perbankan sedang menghadapi tantangan pasar yang sangat pelik, seperti membutuhkan lingkungan transaksi yang sangat aman, kondisi ekonomi global yang tidak menentu, regulasi pemerintah yang ketat, dan tuntutan customer yang selalu berekspektasi tinggi. Bank perlu mengembangkan strategi tidak hanya untuk mempertahankan customer yang telah ada, namun juga perlu mengembangkan strategi untuk mendapatkan customer baru.

Tuntuan ini meliputi juga untuk mengidentifikasi dan mendukung profitable customer, meningkatkan operasi pada level akar rumput dan memberikan respon yang cepat atas portfolio peformance.

Dengan BI maka semua level Desicion Maker mulai dari para Top Level Management, Middle Management, sampai Operational Staff dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat, semua stakeholder akan mendapatkan informasi menyeluruh sesuai dengan business role-nya. Perusahaan akan mempunyai ‘Single View of the Truth’ atas semua informasi pada semua level organisasi.

BI akan memberikan cara pandang yang baru terhadap berbagai level performance dari level enterprise sampai level individual staff, dari atomic transaction sampai summary transaction.

Beberapa area bisnis di perbankan yang dapat menggunakan BI Tool:


Asset and Liability Management
  • Interest Rate Sensitivity Analysis
  • Liquidity Analysis
  • Short term Funding Management
  • Financial Management Accounting
  • Capital Allocation Analysis
  • Capital Procurement
  • Credit Loss Provision
  • Funds Maturity Analysis
  • Income Analysis
  • Net Interest Margin Variance
  • Structured Finance Analysis
  • Equity Position Exposure
Relationship Marketing
  • Customer Interaction Analysis
  • Customer Investment Profile
  • Individual Customer Profile
  • Wallet Share Analysis
  • Customer Complaints Analysis
  • Customer Delinguency Analysis
  • Customer Loyality
  • Market Analysis
  • Campaign Analysis
  • Cross Sell Analysis
  • Customer Attrition Analysis
  • Customer behavior
Profitabilily
  • Transaction Analysis
  • Activity based Costing Analysis
  • Insurance Product Analysis
  • Investment Arrangement Analysis
  • Profitabilty Analysis
  • Channel Profitability
  • Customer Life Time Value
  • Customer Profitability
  • Location Profitability
  • Product Profitability
  • Product Analysis
  • Organization Unit Profitability
  • Performance Measurement
  • Business Procedure Performance
  • Lead Analysis
  • Position Valuation Analysis
Risk
  • Interest Rate Risk Analysis
  • Credit Risk Profile
  • Credit Risk Assessment
  • Credit Risk Mitigation Assessment
  • Securitization Analysis
  • Operational Risk Assessment
  • Outstandings Analysis
  • Portfolio Credit Exposure
  • Security Analysis
  • Liquidity Risk
  • Collections Analysis
  • Insurance Risk Profile
Dari semua area yang disebut diatas, untuk Top Level Management dapat diambil beberapa Indikator yang dapat mewakili kondisi perbankan secara keseluruhan, inilah yang disebut Banking Key Indikator.

Banking Key Indikator tersebut antara lain:

  • Total Assets
  • Deposits
  • Loans
  • Earning Asset
  • Net Interest Income
  • Loan to Deposit Ratio (LDR) (%)
  • Return on Assets (%)
  • Gross Non Performing Loans (%)
  • Non Performing Loan (NPL)
  • Net Non Performing Loans (%)
  • Capital Adequacy Ratio (CAR) (%)
  • Loans/Earning Assets (%)
  • Net Interest Margin (NIM) (%)
  • Liquid Assets/Total Assets (%)
  • Core Deposits/Total Assets (%)
  • Cost Efficiency Ratio (%)

Dari beberapa indikator yang sudah disebutkan diatas, agar dapat dilakukan Multidimensional Analysis maka perlu dibuat Dimensional Data Model dengan melengkapi apa Measurement-nya dan apa saja Dimension yang terkait dengan Measurement tersebut.

Pekerjaan ini bisanya dikerjakan Data Modeler yang dibantu Banking Business Analyst atau SME untuk masing-masing Subject Area.


Setelah data di populate ke Cube yang sudah dibentuk maka informasi sudah dapat disajikan dalam bentuk Digital Dashboard, Balance Scorecard, atau Report sesuai dengan kebutuhan User.

Beberapa keuntungan dalam menggunakan BI adalah sebagai berikut:

  • Menyeimbangkan resiko bisnis dan perkembangan bisnis selagi mengelola Regulatory Compliance. 
  • Memberdayakan investasi pada sumber daya yang ada dan infrastruktur-nya dengan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber data yang ada.
  • Memenuhi kebutuhan Regulator dengan cara yang cepat dan informasi yang akurat.
  • Report BI untuk memonitor Management Performance di cabang.
  • Menyediakan informasi yang cerdas tentang customer untuk aktivitas promosi.
  • Menyediakan 360 derajat pandangan mengenai profil customer. 
  • Mempermudah penilaian semua aspek performan organisasi seperti income, profit, customer satisfaction, flexibility, perpindahan dan pertumbuhannya.
  • Membantu melakukan Profit Analysis per cabang, mencari customer yang paling banyak memberikan keuntungan, service yang paling banyak memberikan keuntungan, atau lokasi yang paling banyak memberikan keuntungan.
  • Mengelola resiko kredit, membuat balance sheet dengan report profit/loss, menstandardisasi portofolio dan analisa kredit.
  • Memberikan 360 derajat pandangan mengenai finansial dan hasil-hasil operasional.

Sumber : Yoyonb.Wordpress

Dengan referensi : 
  • IBM, Banking Data Warehouse General Information Manual
  • ElegantJ BI, Business Intelligence and KPI for Banking

No comments:

Post a Comment

Share Your Inspiration...