Tuesday, January 6, 2015

Beralih Dari Linux dan Kembali Ke Windows

Dunia komputer modern ini terpecah menjadi beberapa bagian. Bagian yang menggunakan desktop dan mobile. Untuk bagian desktop sendiri terbagi lagi menjadi beberapa, seperti "Windows OS" yang mana adalah mayoritas, "Linux", "Mac OS", "Chrome OS" dan lain sebagainya. Saya sendiri adalah pengguna windows untuk desktop. Saya bukan fanatik "Windows" namun "Linux" dan lain sebagainya kurang terkenal dibandingkan "Windows" itu sendiri. Sejak pertama kali memegang komputer, semuanya berbasis "Windows". Sempat beberapa kali menyentuk "Linux" yakni ketika saat pelajaran jaringan di kuliah.

Dalam artikel ini saya tidak bermaksud untuk menyudutkan "Linux", namun memang banyak fakta yang kita bisa pelajari dan dikarenakan ada klien saya meminta solusi IT yang berbasis "Linux". Yang saya tahu, "Linux" adalah OS teraman di dunia. Saya rasa itu terjadi karena pengguna "Linux" lebih sedikit daripada yang lainnya. Prinsip saya dalam dunia IT adalah mengikuti mayoritas. Alasannya sederhana, mayoritas itu menentukan trend, sehingga saat ini kita berada dalam pihaknya, kita akan senantiasa mengikuti trend yang berlaku pada saat tersebut. Selain itu secara sumber daya manusia, mayoritas tentunya sangat mudah dicari. Terakhir mayoritas artinya lebih mudah dipahami karena tersedia banyak sumber daya untuk memfasilitasi pemahaman tersebut.

Akhir kata, silahkan membaca kasus dari Jerman terkait artikel ini. Selamat membaca. :)

Munich Jerman Sangat Menyesal Menggunakan Linux dan Kembali Lagi Ke Windows

10 tahun sudah Munich Jerman menggunakan Linux. Ya, tepat pada 2004 lalu Munich memutuskan untuk tidak lagi menggunakan Windows di pemerintahan dan fasilitas publik. Mereka memutuskan bermigrasi ke Linux dan mengembangkan LiMux, distro Linux yang berbasis Ubuntu. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat biaya agar tidak perlu lagi membayar lisensi Windows yang harganya memang mahal.


Limux – Distro Linux Berbasis Ubuntu yang Digunakan di Munich


Sejak saat itu tidak kurang dari 9000 mesin ATM di Munich telah menggunakan Linux, begitu pula di berbagai kantor pemerintahan dan fasilitas umum lainnya. Namun setelah 10 tahun berjalan, pemerintah kota Munich menyatakan menyesal telah bermigrasi ke Linux. Kini mereka memutuskan untuk tidak lagi menggunakan Linux dan akan bermigrasi ke Windows lagi.

Lalu apa alasan Munich menyesal menggunakan Linux dan memutuskan untuk bermigrasi lagi ke Windows setelah 10 tahun berjalan?


Linux Sangat Mahal

Awalnya pemerintah Munich mengira bahwa mereka akan menghemat banyak biaya. Mereka tidak lagi harus membayar lisensi Windows karena menggunakan Linux yang gratis dan open source. Namun ternyata dugaan itu salah. Munich merasa bahwa menggunakan Linux ternyata jauh lebih mahal daripada menggunakan Windows karena mereka harus membayar banyak programmer untuk membuat custom software dan memaintenance OS tersebut.

Banyak Komplain Warga

Beberapa tahun terakhir ini banyak warga Munich yang komplain dan merasa tidak puas dengan layanan masyarakat disana. Warga merasa kesulitan dengan berbagai fasilitas publik yang ada disana bahkan kesulitan untuk membuka file dari kantor pemerintahan.

Karyawan Kesulitan


Karyawan juga banyak yang kesulitan untuk menggunakan sistem di kantor mereka. Misalkan saja untuk sinkronisasi email ke smartphone karyawan, administrator harus melakukan setting mail server eksternal terlebih dahulu dan cukup memakan waktu. Sulitnya mencari program yang terintegrasi seperti email, contact, dan jadwal kerja juga menjadi kesulitan tersendiri.


...

Karena beberapa hal tersebut akhirnya pemerintah kota Munich memutuskan untuk kembali lagi menggunakan Windows. ATM dan berbagai komputer di kantor pemerintahan serta fasilitas umum juga akan kembali dimigrasikan ke Windows. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar fasilitas umum dan pelayanan publik bisa menjadi produktif lagi seperti dulu.


Sumber : WinPoin

No comments:

Post a Comment

Share Your Inspiration...