Friday, March 8, 2013

Jakarta, Setahun Sudah Aku Disini. (Indonesian)


Maret 2013, tepat setahun yang lalu, dibulan yang sama aku menginjakan kaki di Jakarta. Saat itu memang bukan pertama kali aku menyentuh ibukota Indonesia ini. Sebelumnya cukup sering aku mampir kesini, namun hanya sebatas sebagai pelancong. Ketika itu rasanya berbeda sekali, berdiri disini bukan dengan alasan yang biasanya, tetapi alasan untuk mencari sepiring nasi lauk pauk dan segenggam emas berlian. Lebay juga sih, tapi mungkin begitulah, nasib dan tekad seorang mahasiswa yang baru saja lulus dari kuliahnya dan berjuang untuk membuktikan apa yang telah dicapai dimasa tersebut kepada orang lain, teman, keluarga dan tentunya diri sendiri.

Panas dan macetnya Jakarta saat itu terasa berbeda. Berbekal uang saku seadanya, pertemanan dimasa sma dan wangsit dari mbah Google, semangatku membakar habis rasa takutku akan kejamnya ibukota yang terkenal itu. Gedung pencakar langit mewah, lift yang canggih, jalanan yang lebar masih aku ingat di kepalaku. Masih teringat juga suasana proses psikotes dan wawancara yang kadang membuatku tergeleng kepala dan tertawa kecil. Dimulai dari soal test yang aneh, terlalu mudah ataupun pihak perusahaan yang ramah dan baik hati sampai yang seenaknya terhadap FG (Fresh Graduate) yang baru merasakan kehidupan Jakarta.

Ketika menulis cerita ini, aku teringat kembali bahwa pada masa-masa yang sama tersebut, dimana aku pertama kali ditipu oleh supir taxi biru, taxi terkenal yang seliweran di jalanan Jakarta. Entah berniat menipu ataupun kebodohan supir tersebut yang berlagak kalem dan sok pintar. Geram sekali rasanya saat itu. Lanjut kisahku di masa itu, sambil menyelam minum air, pribahasa yang selalu kuingat dan ku implementasikan selama di Jakarta tahun lalu. Mengunjungi beberapa tempat nongkrong dan mall kusempatkan meskipun besoknya ada test ataupun wawancara. Plaza Semanggi, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Central Park, Senayan City, Plaza Senayan, Epicentrum, Pasar Festival, dan masih banyak lagi tempat yang aku singgahi, Hanya sekedar untuk membuang rasa penasaran atau menghabiskan waktu.

Tak terasa setahun pun berlalu, dimana memori masa lalu tersebut masih terekam jelas dipikiran dan hatiku. Coretan kisah dalam kehidupanku yang tidak akan pernah hilang untuk kubagikan pada pasangan hidup dan keturunanku kelak. Memegang teguh tekad yang sama seperti saat itu, semangat ku kian bertambah, meskipun suka duka dan warna warni kehidupan menyertai hidupku selama disini. Tapi 1 hal yang kuyakini bahwa kehidupanku saat itu dan kini bukanlah suatu kebetulan. Aku percaya bahwa Tuhan telah merencanakan segala sesuatunya dalam hidupku, baik itu hal kecil maupun hal yang besar.  :)