Thursday, February 12, 2015

Belajar dari Semut

Ada pepatah : ada gula, ada semut.


Pernahkah kita melihat semut mati dalam cangkir kita yang berisi teh-manis atau air susu manis? 

Mengapa mereka mati di sana?
Itu karena keserakahan semut. Semut ingin menikmati sebanyak-banyaknya rasa manis itu, sedangkan mereka tidak akan mampu membawanya karena rasa manis itu adanya dalam air yang sesungguhya tidak bisa dibawa dan hanya bisa dinikmati sesaat ditempat itu.

Sama dengan kenikmatan di dunia ini. Kenikmatan dunia tidak akan bisa dibawa dan hanya sesaat bisa dinikmati. Sehingga bagi yang tidak bisa mengendalikan diri atau ada keserakahan padanya, mereka akan terjebak dan mati didalamnya. Kenikmatan sesaat telah menjerat dan melupakan kehidupan sesungguhnya.

Mari belajar dari semut. Cukupkan diri kita dengan apa yang kita miliki. Dan syukurilah kecukupan itu. Dengan berani mengatakan ini sudah cukup & men-syukuri kecukupan tersebut, maka hidup kita akan bahagia lahir dan bathin.

" Keserakahan, bukanlah persoalan keuangan! Itu sebuah persoalan hati "
(Andy Stenley)

Sumber : Agus Gunawan (Chief HCM - PT AGIT - Via Email Blast 5 Desember 2014)

No comments:

Post a Comment

Share Your Inspiration...