Monday, July 21, 2014

Sekilas Tentang Batu Bara 3 - Alat Berat dan Kapasitas Produksi


Penjadwalan produksi menentukan bagaimana produksi dicapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan, sehingga semua element yang terkait dengan produksi tersebut harus di detailkan. Penjadwalan biasanya disajikan dalam bentuk tabulasi.

Tabulasi meliputi antara lain :
  • Volume produksi : komoditi dan waste
  • Volume drilling & blasting
  • Jam kerja alat
  • Jarak angkut

PENJADWALAN JAM KERJA (ROSTER)

a. Jam Kerja
Jam kerja sangat menentukan jumlah dan ukuran alat yang akan digunakan. Jam kerja ini dipengaruhi oleh pola shift kerja, kondisi alam, metodologi pergantian shift dan pola maintenance alat.


Dibawah contoh perhitungan jam kerja.


Jam available per shift, belum dikurangi perawatan / R (contoh dibawah = 1 jam / shift) sehingga : 
Jam available per shift / W= 5.8 jam.
R = Breakdown
W = Working

b. Physical Availability (PA)
Ketersediaan alat yang dapat digunakan untuk bekerja, besarnya physical availability untuk alat-alat baru  biasanya diatas 90%. Nilai ini sangat  tergantung kepada perawatan dan penyediaan suku cadang.


Contoh untuk kasus di atas, apabila untuk perawatan diperlukan 1 jam dalam 1 shift 
PA = (W+S) / (W+S+R) 
Availability = (5.8+1.2)/(5.8+1.2+1) = 87.5%

c. Use of Availability. (UA)
Jam kerja alat yang digunakan pada saat alat itu kondisi  tidak rusak.
Contoh untuk kasus di atas : alat efektif bekerja 5.8 jam, sedangkan waktu stand by 1.2 jam

UA = W / (W+S)
Use of availability = 5.8/(5.8 + 1.2) x 100% =83%


d. Produksi
Produksi = skedul jam kerja x UA x PA x produktivitas
Contoh : produktivitas alat = 150 m3/jam
Produksi pershift = 8jam x 87.5% x83% x 150 m3/jam = 870bcm/shift



Contoh : Skedul jam kerja 8 jam/ shift, kehilangan waktu 1.2 jam, perawatan 1 jam, produktivitas alat 150 bcm/jam
Jumlah produksi pershift = (5.8+1.2+1)x(5.8+1.2)/ (5.8+1.2+1)x5.8/(5.8+1.2) x 150 bcm/jam
= 8 x 87.5% x 83% x 150 = 870 bcm/shift


KARAKTERISTIK FISIK MATERIAL

Karakteristik fisik material yang akan digali baik tanah penutup maupun komoditi harus diketahui secara pasti, hal ini untuk menentukan tipe alat yang cocok untuk digunakan serta untuk memperkirakan produktivitasnya. Yang paling utama diketahui dalam pekerjaan pemindahan tanah
mekanis adalah :


a.Kemudah galian (Excavability)
Dalam penggalian tanah mekanis kemudah galian biasanya dikatagorikan kedalam : 

  • free dig, 
  • rippable dan 
  • un-rippable. 
Ketiga kriteria ini sangat berdampak terhadap penetuan jenis dan tingkat produktivitas alat gali-muat. Untuk menentukan kriteria tersebut biasanya diketahuai dari analisa geotechnik, sehingga sebelum proses penggalian perlu dilakukan penelitian :
  • Analisa log bor, menegetahui batas atara batuan asli dan lapukan.
  • Survey seismik untuk mengetahui kecepatan seismik dari batuan yang akan digali.
  • Analisa engineering meliputi : kondisi air tanah, tipe batuan, stregth, joint spacing.
b.Berat Jenis
Berat jenis batuan harus ditentukan dengan pasti, hal ini untuk memastikan agar tidak terjadi kekurangan beban dan kelebihan beban karena keduanya dapat menyebabkan kerugian. Kalau terjadi kekurangan beban produktivitas alat tidak optimum, sedangkan kelebihan muatan alat akan cepat rusak.

c.Swell
Apabila tanah asli digali atau diberaikan, maka terjadi perubahan volume karena adanya pengembangan, perubahan volume dari asli “bank” cubic metre (bcm)” menjadi gembur “loose cubic metre (lcm)”  disebut dengan swell. Swell sangat penting diketahui dalam pemindahan tanah meknis karena material yang dimuat dan diangkut adalah dalam bentuk terberai (loose) sedangkan kemajuan penggalian dihitung dalam kondisi tanah asli (bcm). Misal kalau swell faktor tinggi maka produktivitas alat dalam bcm akan menurun.



Sumber : Ilmu Dunia Pertambangan (Blog)

No comments:

Post a Comment

Share Your Inspiration...